Pengalamanku Wawancarai 'The Boyz' K-Pop Boy Group: Gemetar tapi Seru!

Sukma Gayatri
Mahasiswi jurusan Mass Communication lulusan Universitas Bina Nusantara. Aktif sebagai announcer, mc/vo talent, dan sekarang tengah belajar menekuni dunia jurnalisme.
Konten dari Pengguna
24 Maret 2021 16:50 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukma Gayatri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
22 Juni 2019. Baru pukul setengah enam pagi tapi aku sudah mandi, makeup, memilih-milih baju. Mesti outstanding, memang, lima jam lagi aku akan bertemu The Boyz!
ADVERTISEMENT
Aku penyiar Dreamers Radio yang akan mewawancarai The Boyz, boy group K-Pop, yang video musiknya sudah aku tonton puluhan kali. Gugup bercampur semangat, Dreamers jadi satu-satunya radio yang mendapat kesempatan wawancara eksklusif ini.
Aku dan Kak Leyla (penyiar juga). Sumber foto: YouTube Dreamers Radio.
Pukul 10, aku tercenung di ballroom hotel yang disulap jadi ruang interview. Hatiku berdebar tidak karuan, semakin mendekati wawancara semakin buyar pertanyaan yang sudah aku ingat-ingat di kepala. Aku serba-khawatir: Takut salah ngomong, salah tanya, salah tingkah.
Belum selesai kalut itu, pintu besar di ujung ruangan terbuka dan mereka, The Boyz itu, benar-benar di depan mata!
"Annyeonghaseyo!" kata mereka sambil membungkukkan badan—gestur hormat ala Korea Selatan. Aku pun berdiri dan membalasnya.
Rasanya tak berkedip mataku melihat satu per satu dari mereka mengambil tempat duduk. Aku bukannya tak pernah melihat K-pop idol—pernah ke konser SM Town dan 2NE1—tapi bersama mereka di jarak sedekat ini tentu jadi pengalaman pertama.
ADVERTISEMENT
Dan tentunya amat berkesan.
The Boyz. Sumber foto: YouTube Dreamers Radio
Tanganku gemetar. Sembari meremas-remas handphone-ku yang memuat daftar pertanyaan itu aku berusaha tersenyum. Yang duduk paling dekat denganku adalah Eric, member The Boyz berkebangsaan Korea-Amerika. Kami—aku dan Eric—tidak bicara tapi saling melempar senyuman.
Proses interview berjalan dengan sangat seru, aku tidak menyangka member The Boyz akan begitu ramah dan semangat dalam menjawab pertanyaan dari kami. Ketika aku menyanyikan sepenggal lirik “Bloom-bloom”, seluruh member The Boyz langsung bertepuk tangan dan bersorak gembira. Di situ rasanya aku langsung salah tingkah.
Wawancara itu. Sumber foto: YouTube Dreamers Radio
Salah satu jawaban berkesan dari The Boyz adalah ketika aku tanya apa yang mereka suka dari makanan Indonesia. "We love Indonesian food: Nasi goreng," kata Hwall dan Kevin.
ADVERTISEMENT
Hwall melanjutkan: "Aku coba makan salak di hotel, rasanya menakjubkan seperti jeruk!" Lucu sih, entah benar salak atau bukan yang ia makan.
Selain itu, mereka melihat “The B” (sebutan fans mereka) di Indonesia begitu antusias dengan kehadiran mereka, sehingga seluruh member The Boyz pun tidak sabar untuk tampil dan menghibur seluruh fans-nya.
Aku, Kak Leyla, dan The Boyz.
Di akhir interview, sejujurnya aku sangat ingin berfoto dengan member The Boyz, tapi biasanya manajemen artis di Korea Selatan itu melarang baik kru atau interviewer untuk berfoto dengan artisnya. Namun, tanpa disangka, tiba-tiba beberapa member The Boyz justru yang mengajak kami foto bersama. Rasanya senang bukan main, akhirnya aku bisa berfoto dan memiliki kenang-kenangan dengan idolaku.
Tidak cukup sampai di situ, Kevin, salah satu member The Boyz, tiba-tiba menyerahkan dua album yang sudah penuh dengan coretan tanda tangan mereka kepadaku dan Kak Leyla, kami lantas kaget dan tidak menyangka bisa mendapatkan “bonus” luar biasa seperti ini.
Kak Leyla dan aku menunjukkan album yang ditandatangani The Boyz. Sumber foto: YouTube Dreamers Radio.
Bertemu dengan idolaku, The Boyz, rasanya benar-benar menyenangkan dan di luar ekspektasiku. Aku awalnya tidak berharap banyak untuk mendapatkan perlakuan yang begitu baik dari artis papan atas seperti mereka, tapi, mereka justru bersikap sangat ramah dan terlihat begitu menghargai kami sebagai interviewer.
ADVERTISEMENT
The Boyz, jjang!