Membacakan Buku Untuk Anak Sejak Dini

Sukron Munawar
Merupakan Trainer, Instruktur dan Motivator Produktivitas di Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah (P3D), Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi , Provinsi DKI Jakarta
Konten dari Pengguna
11 Juni 2022 19:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukron Munawar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Membacakan Buku Untuk Anak Sejak Dini. Sumber : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Membacakan Buku Untuk Anak Sejak Dini. Sumber : Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Menurut data yang dikeluarkan PISA OECD, minat baca anak-anak Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain. Membacakan anak buku sedini mungkin dapat menjadi solusi untuk menangani masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
PISA atau Program for International Student Assessment OECD, sebuah survei untuk menilai kemampuan siswa berusia lima belas tahun.
Penilaian kemampuan siswa tersebut, dilakukan selama dua jam dan berfokus pada kemampuan membaca, matematika dan sains.
Hasil survei tersebut dijadikan rujukan untuk menilai kualitas pendidikan di suatu negara.
Berdasarkan data tahun 2018, dari enam ratus ribu siswa di tujuh puluh sembilan negara yang mengikuti survei PISA dan khusus di Indonesia diikuti oleh sekitar dua belas ribu siswa dari tiga ratus sembilan puluh sembilan sekolah.
Bagi Indonesia, tren nilai PISA Indonesia menunjukkan peningkatan sejak PISA 2000 hingga 2018, dengan peningkatan tipis pada bidang membaca dan sains, dan peningkatan lebih tajam di bidang matematika.
ADVERTISEMENT
Meski tren sepanjang periode naik, pada PISA 2018, skor Indonesia relatif turun di semua bidang. Penurunan paling tajam terjadi di bidang membaca.
Gambar tren skor PISA Indonesia dari tahun 2000 hingga tahun 2018. Sumber : http://repositori.kemdikbud.go.id/

Merangsang Minat Baca Anak Dengan Membacakan Buku Sedini Mungkin

Untuk merangsang minat baca anak terhadap buku, kita dapat mengenalkan anak dengan buku sedini mungkin.
Membacakan anak buku sedini mungkin merupakan salah satu cara mudah, murah, dan menyenangkan untuk menumbuhkan minat baca anak.
Dengan membacakan buku, diharapkan dapat membuat anak memiliki memori yang menyenangkan tentang membaca buku nantinya.
Jim Trelease, seorang penulis dan penggerak literasi yang telah mengkampanyekan gerakan membaca nyaring kepada pendidik dan orang tua selama puluhan tahun berkata “300 jam kita membacakan buku secara nyaring kepada anak, akan membuat anak dapat membaca dengan sendirinya”.
ADVERTISEMENT
Analogi membacakan buku kepada anak adalah, didalam otak anak ada sebuah penampungan besar yang disebut kosakata dengar, penampungan besar itu ibarat bendungan, semakin sering hujan mengguyur (anak dibacakan buku) semakin banyak volume air (kata) hingga akhirnya akan jebol bendungan tersebut.
Bendungan (kosakata dengar) yang jebol itu akhirnya akan meluap dan membentuk kolam kosakata bicara dampaknya akan terlihat ketika anak-anak bisa mengucapkan kata-kata yang ia dengar, selain membentuk kolam kosakata bicara. Bendungan kosakata dengar yang sudah jebol juga akan membentuk kolam kosakata baca serta kolam kosakata menulis.

Fasilitasi Anak Untuk Membaca Buku Sedini Mungkin

Alhamdulillah, saya dan istri cukup perhatian dengan kegiatan anak-anak di rumah. Kami sepakat untuk meniadakan televisi di rumah, sebagai penggantinya kami berusaha membelikan buku bacaan anak-anak dan membacakan anak-anak buku secara rutin.
ADVERTISEMENT
Dari satu buku menjadi dua buku dan kini sudah ada ratusan buku anak di rak buku sudut rumah yang kami namai perpustakaan keluarga.
Ilustrasi Perpusatakaan Keluarga. Sumber : https://unsplash.com
Buku-buku dengan cerita dan gambar yang menarik, serta buku interaktif membuat anak pada akhirnya sangat menyukai buku. Buku-buku yang kami sediakan diharapkan menjadi pemantik bagi anak untuk menumbuhkan kecintaan terhadap buku.
Selain itu, saya juga mengajak anak-anak untuk memilih buku sendiri dengan berkunjung ke toko buku.
Pada akhirnya, anak-anak perlu diberikan pemahaman bahwa membaca merupakan ibadah yang berpahala.
Membaca merupakan perintah agama pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau berkhalwat di Gua Hira.
Perintah membaca tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1 sampai dengan 5.
ADVERTISEMENT
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ ١خَلَقَ ٱلْإِنسَـٰنَ مِنْ عَلَقٍ ٢ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ ٣ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ ٤عَلَّمَ ٱلْإِنسَـٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ٥
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah (2) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah (3) yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (4) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5)
Selain merupakan ibadah, membacakan buku untuk anak juga memberikan manfaat lain seperti membantu perkembangan otak lebih optimal, menambah kosakata yang didengar, melatih anak untuk perhatian dan mengingat, mengajarkan anak arti kata-kata.
Selain itu, membacakan buku dapat mengalihkan anak-anak dari gadget dan tentunya membacakan anak buku dapat menciptakan bonding yang kuat antara orangtua dan anak, mendekatkan anak-anak dengan kita sebagai orang tua.
ADVERTISEMENT
Ayo bacakan buku untuk anak sejak dini.
Salam produktivitas,
Kita Indonesia, kita produktif.