Menerapkan 5S Untuk Meningkatkan Produktivitas

Sukron Munawar
Merupakan Trainer, Instruktur dan Motivator Produktivitas di Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah (P3D), Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi , Provinsi DKI Jakarta
Konten dari Pengguna
15 Juni 2022 15:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukron Munawar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perusahan Yang Menrapkan 5S Terlihat Rapi dan Bersih. Sumber : https://unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perusahan Yang Menrapkan 5S Terlihat Rapi dan Bersih. Sumber : https://unsplash.com
ADVERTISEMENT
Meningkatkan Produktivitas merupakan salah satu cara menciptakan daya saing perusahaan di era persaingan bisnis yang semakin ketat. Menerapkan 5S pada perusahaan merupakan salah satu pondasi peningkatan produktivitas.
ADVERTISEMENT
Strategi peningkatan produktivitas sama seperti membangun gedung tinggi. Untuk membangun gedung yang kokoh, pondasi bangunan harus dibuat sekokoh mungkin. Jika tidak, bangunan akan mudah runtuh dalam waktu yang singkat.
Salah satu pondasi peningkatan produktivitas adalah melakukan penerapan 5S. Menerapkan 5S adalah menerapkan perubahan sikap mental, perilaku dan pola pikir dan pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan atau budaya.
5S bukanlah kegiatan yang sepele yang diasosiasikan dengan kegiatan bersih-bersih dan rapi-rapi saja yang kegiatan tersebut telah dilakukan bagian cleaning service.
Namun, 5S adalah menerapkan langkah-langkah perubahan budaya melalui 5 langkah kegiatan yang pada akhirnya mengubah perilaku karyawan menjadi lebih baik dan disiplin.
5S adalah teknik dalam kaizen untuk menjaga mutu lingkungan dengan cara menanamkan dan mengembangkan budaya 5S.
ADVERTISEMENT
5S dapat diterapkan di berbagai sektor seperti perusahaan, perkantoran, sekolah ataupun pesantren bahkan di rumah.
Contoh sukses penerapan 5S adalah perusahaan-perusahaan Jepang yang memproduksi berbagai aneka produk yang mendunia dan disukai oleh pelanggan.

Mengenal 5S, Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu Dan Shitsuke

5S adalah salah satu implementasi kaizen yang disampaikan oleh Masaaki Imai dalam bukunya berjudul Kaizen.
5S adalah kependekan dari seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke. Atau banyak juga di Indonesia menyebutnya dengan 5R atau Ringkas, rapi, resik, rawat, rajin. Direktorat Bina Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, menyebutnya sebagai sisih, susun, sasap, sosoh dan suluh.
Dalam bahasa Inggris, 5S diartikan sebagai clearing up, organizing, cleaning, standardizing dan discipline.
Pengertian Seiri adalah memisahkan barang yang yang diperlukan dan tidak diperlukan. Membuang atau menyingkirkan barang yang tidak perlu dari tempat kerja.
ADVERTISEMENT
Di tempat kerja kita, sering sekali ditemui tumpukan dokumen atau barang yang sebenarnya tidak perlu, tetapi diletakkan di tempat kerja bahkan di meja kerja.
Dalam langkah seiri, kita melaksanakan penyisihan dokumen dan barang tersebut agar suasana di meja dan tempat kerja menjadi lebih simpel dan ringkas.
Langkah kedua adalah seiton, atau dapat diartikan sebagai meletakkan barang yang diperlukan dalam keadaan siap pakai, mudah diambil dan dikembalikan.
Setelah kita melakukan proses seiri atau sisih pada tahap pertama, kita melakukan seiton atau susun. Pada proses ini, kita menata barang yang sudah kita klasifikasi pada langkah pertama.
Langkah ketiga adalah seiso atau sasap atau resik, artinya membersihkan tempat kerja seperti lantai, mesin, alat ukur, meja, dan lain-lain dari debu, kotoran dan benda-benda asing lainnya.
ADVERTISEMENT
Langkah keempat adalah seiketsu atau rawat atau sosoh atau melestarikan keadaan 3S pertama dalam 5S secara terus menerus dan konsisten.
Untuk memantapkan 3S yang pertama, perusahaan perlu terus melakukan promosi program 5S seperti membuat poster 5S, adanya sidak pimpinan ke tempat kerja, adanya lomba 5S dan jika diperlukan melakukan benchmarking ke perusahaan lain yang sukses menerapkan 5S.
Selain itu, perusahaan dapat menerapkan daftar prosedur atau SOP, daftar periksa, melakukan evaluasi berkala, dan menggunakan visual control untuk menerapkan tahap seiketsu ini.
Dan tahap kelima dalam 5S adalah shitsuke yang berarti disiplin dalam melaksanakan segala hal, sesuai dengan standar, peraturan atau keputusan yang telah ditentukan.

Manfaat Menerapkan 5S

Banyak sekali manfaat apabila perusahaan maupun organisasi menerapkan 5S. Dampak ini dirasakan bukan hanya untuk kalangan internal perusahaan tapi eksternal perusahaan juga merasakan manfaatnya.
ADVERTISEMENT
Secara internal perusahaan, perusahaan akan mendapatkan manfaat antara lain, berkurangnya pemborosan yang disebabkan tidak teraturnya penataan barang yang menyebabkan kebutuhan akan tempat dan penyimpanan menjadi lebih banyak.
Tentu dengan menerapkan 5S, penataan lingkungan menjadi lebih simpel, rapi dan bersih.
Selain itu, dengan menerapkan 5S maka, keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja meningkat, angka kecelakaan kerja yang membuat karyawan cedera menurun.
Dengan menerapkan 5S, maka akan meningkatkan mutu kualitas produk karena akan mendukung perusahaan memproduksi barang yang zero defect.
Selain itu, dengan suasana dan lingkungan kerja yang tertata rapi, motivasi dan semangat kerja karyawan menjadi lebih tinggi yang akan berkorelasi positif dengan peningkatan produktivitas.
Untuk dampak eksternal perusahaan, dengan menerapkan 5S, pelayanan perusahaan kepada pelanggan semakin baik, perusahaan dapat mengirim barang tepat waktu yang akan mengurangi komplain pelanggan dan pada akhirnya meningkatkan reputasi perusahaan menjadi lebih positif di mata pelanggan.
ADVERTISEMENT
Ayo terapkan 5S dan tingkatkan produktivitas perusahaan anda.
Salam produktivitas,
Kita indonesia, kita produktif