Sepuluh Alasan Ibu-Ibu Berbisnis

Sukron Munawar
Merupakan Trainer, Instruktur dan Motivator Produktivitas di Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah (P3D), Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi , Provinsi DKI Jakarta
Konten dari Pengguna
7 Juni 2022 15:36 WIB
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukron Munawar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Foto UMKM Sebagai Salah Satu Contoh Ibu-Ibu Berbisnis. Sumber : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Foto UMKM Sebagai Salah Satu Contoh Ibu-Ibu Berbisnis. Sumber : Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah keluarga yang sejahtera ditopang oleh keuangan yang baik. Namun, disebabkan keuangan keluarga yang kurang, membuat ibu-ibu mengambil peran. Salah satunya dengan berbisnis. Terdapat sepuluh alasan ibu-ibu berbisnis.
ADVERTISEMENT
Walaupun tidak selamanya karena masalah keuangan, seorang istri berbisnis, ibu-ibu berbisnis juga membantu pemerintah meningkatkan produktivitas.
Produktivitas adalah sebuah pandangan bahwa kualitas kehidupan kita hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Produktivitas negara yang tinggi ditopang oleh produktivitas masyarakat yang tinggi.
Ukuran produktivitas yang tinggi pada sebuah negara diukur dari tingkat penghasilan perkapita individu yang merupakan gabungan seluruh penghasilan masyarakat di negara tersebut, biasanya disebut PDB/PDRB.
Untuk meningkatkan produktivitas masyarakat salah satunya adalah dengan menganjurkan masyarakat menjalankan sebuah bisnis.
Dengan berbisnis, masyarakat yang berpendapatan rendah didorong untuk meningkatkan penjualan sehingga memiliki pendapatan yang tinggi.
Pendapatan meningkat maka akan berimplikasi kepada kecukupan kebutuhan masyarakat dan pada akhirnya meningkat kesejahteraan mereka.
ADVERTISEMENT

Pelatihan Kewirausahaan Dan Bisnis Untuk Meningkatkan Produktivitas Masyarakat

Pelatihan kewirausahaan merupakan pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.
Pelatihan ini mengajarkan kepada masyarakat untuk memiliki motivasi berbisnis dan melakukan manajemen kewirausahaan.
Motivasi berbisnis dapat diberikan dengan memberikan motivasi sukses atau success story orang orang yang sudah mencapai kesuksesan dalam berbisnis.
Sedangkan materi manajemen kewirausahaan diberikan bagaimana cara menemukan ide bisnis dan mengeksekusinya.
Selain itu, pelatihan kewirausahaan juga mengajarkan kepada masyarakat untuk melakukan branding, pengepakan produk mereka sehingga produknya dikenal oleh masyarakat luas.
Di dalam pelatihan ini juga diajarkan pembukuan usaha, karena dengan pembukuan usaha, seorang pengusaha akan melihat tren bisnisnya.
Dari beberapa kali melaksanakan pelatihan peningkatan produktivitas dan kewirausahaan, sebagian besar pendaftar adalah kaum wanita atau ibu-ibu.
ADVERTISEMENT
Mereka sangat semangat untuk membuka bisnis, berjualan, memperbaiki bisnis dan terus memajukan usahanya.

Sepuluh Alasan Ibu-Ibu Berbisnis

Dari beberapa kali pelatihan, sebagian besar peserta pelatihan saya adalah ibu-ibu. Saya sering penasaran, apa motivasi mereka memulai bisnis ?.
Setelah saya tanyakan, Apa alasan mereka memilih jadi pengusaha atau berbisnis ?
Sepuluh alasan mereka berbisnis adalah sebagai berikut :
1. Penghasilan dapat menjadi sumber dana tambahan.
Terkadang keuangan rumah tangga tidak selamanya bagus, penghasilan suami terkadang tidak menentu.
Salah satu alasan mereka berbisnis adalah untuk mencari sumber dana tambahan, agar rumah tangga mereka lebih sejahtera.
2. Lebih menghargai uang
Alasan kedua mereka dengan berbisnis adalah agar lebih menghargai uang yang diberikan oleh pasangan mereka. Mereka jadi tahu betapa beratnya mencari uang yang merupakan tugas seorang suami.
ADVERTISEMENT
3. Kalau berpenghasilan, membuat perempuan menjadi berdaya
Ada juga alasan berbisnis karena agar mereka menjadi berdaya, hal ini disebabkan terkadang sang suami berlaku tidak baik dengan istri mereka jika sang suami saja yang menghasilkan uang.
4. Era digital yang memudahkan, dapat berjualan dari rumah
Alasan keempat adalah karena sekarang zaman serba online, membuat semua ibu-ibu bisa menjalankan bisnis cukup dari rumah. Hal ini dilakukan dengan menjadi seorang reseller atau dropshiper sebuah produk tertentu.
5. Dalam rangka mengoptimalkan kemampuan diri.
Banyak juga diantara ibu-ibu yang merasa, dengan berbisnis mereka mampu mengoptimalkan kemampuan mereka yang terpendam. Hal ini terbukti, banyak sekali ibu-ibu yang sukses menjadi penjual nomor satu di beberapa merek.
ADVERTISEMENT
6. Agar tidak jenuh di rumah
Alasan lainnya juga ada yang beralasan karena agar tidak jenuh di rumah. Setelah pekerjaan rumah tangga selesai. Ibu-ibu masih memiliki waktu luang yang cukup banyak. Sepertinya sayang jika waktu tersebut tidak dimanfaatkan untuk mendapatkan rupiah
7. Jadi dapat bersosialisasi dan berkolaborasi dengan ibu-ibu lain
Ada juga alasan ibu-ibu dengan bisnis maka mereka dapat bersilaturahmi, bersosialisasi dan juga berkolaborasi dengan ibu-ibu yang lain.
8. Agar dapat bantu ibu-ibu yang lain
Selain itu ada juga ibu-ibu yang beralasan dengan berbisnis mereka dapat membantu ibu-ibu yang lain agar lebih sejahtera hidupnya.
9. Memunculkan kebanggaan tersendiri jika sukses bisnisnya
Selain itu pula, dengan berbisnis sangat memungkinkan ibu-ibu ini sukses. Tentu hal ini membanggakan bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi untuk suami, keluarga besar bahkan masyarakat.
ADVERTISEMENT
10. Keuangan jadi lebih terarah dan dapat membeli kosmetik sendiri.
Selain itu, bagi ibu-ibu yang jatah bulan nya tidak terlalu banyak, alasan kesepuluh ini dipilih agar lebih fleksibel membelanjakan keuangan dan tentunya barang-barang pribadi wanita yang tidak tercover oleh jatah bulanan, bisa mereka beli sendiri, misalnya perawatan di salon atau membeli kosmetik sendiri.
Demikian sepuluh alasan ibu-ibu berbisnis. Kalau kamu yang mana Bu ?
Kalau saya tambahkan, jika emak-emak bisnis, keluarga jadi tambah sejahtera.
Salam produktivitas
Kita Indonesia, kita produktif
Indonesia produktif, Indonesia maju