Membaca: Mukjizat yang Mengubah Dunia

Iqro

Foto: Sulaiman Nabiyan Ali

Perkembangan teknologi terjadi begitu pesat, khalayak-khalayak dengan gegap gempitanya bersorak-sorai tentang perkembangan teknologi. Seiring berjalannya waktu bermacam-macam AI bermunculan, AI menjadi jawaban sekaligus tantangan. Namun perlu kita ketahui, bahwa perkembangan teknologi atau AI yang telah ada saat ini, tidak ada dengan secara begitu saja, melainkan diwarnai penuh dengan penderitaan dari orang-orang terdahulu yang sadar bahwa pentingnya membaca. Sebagai penerus patutnya kita menghargai jasa para pendahulu dengan menggunakan dengan bijak.

Mulai dari siswa, mahasiswa dan dari kalangan manapun dimanjakan oleh AI saat ini, mulai dari dibacakan dituliskan dan seterusnya, hampir semua disediakan oleh AI sehingga kemudian kecanduan. Bilamana hal demikian terjadi, rasa-rasanya ini adalah awal kemunculan dari generasi yang serba manja, cengeng dan seterusnya.

Sedang sementara di ranah pemerintah terlihat sedang sibuk menyiapkan program makan siang gratis, rasa-rasanya akan menjadi paket yang lengkap untuk membentuk dan sekaligus mewujudkan generasi yang manja dan cengeng. Namun doa-doa terbaik tetap dilangitkan semoga saja tidak terjadi.

Mari kembali membuka cakrawala itu, menelisik kembali sejarah-sejarah kemunculan para tokoh-tokoh dunia diwarnai penuh dengan penderitaan dalam perjalanan mencari ilmu, yang senantiasa menanamkan keinginan bermanfaat untuk umat manusia. Membaca mukjizat untuk mengubah dunia.

Pendidikan tetap menjadi hal yang fundamental yang perlu di benahi dan di kembangkan di republik ini, dengan pendidikan kesadaran pentingnya membaca akan tersampaikan dengan seyogianya, membaca suatu mukjizat yang akan mengubah dunia, maka bacalah.