Konten dari Pengguna

Makanan Khas Provinsi Sumatera Utara, Lezatnya Kulineran di Tanah Batak

Sulaiman Ananda Harahap
Data Analyst, Content Writer, Bachelor of Mathematics graduate from State Islamic University of North Sumatra Medan
8 Maret 2024 18:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sulaiman Ananda Harahap tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Makanan Khas Indonesia | Foto: Sorcel/pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Makanan Khas Indonesia | Foto: Sorcel/pixabay.com
ADVERTISEMENT
Jika berkunjung ke Provinsi Sumatera Utara, jangan lupa mencicipi makanan khas provinsi ini. Medan dan daerah sekitarnya merupakan pusat jajanan impian para pecinta wisata kuliner. Hal ini karena di daerah tersebut digelar aneka hidangan khas Melayu dan Batak. Bahkan, di daerah tersebut juga terdapat hidangan dari luar negeri yang sudah diakui sebagai makanan khas Medan.
ADVERTISEMENT
Makanan apa saja yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara? Simak ulasan berikut!
Nani Arsik dan Nani Lomang
Nani Arsik dan Nani Lomang adalah makanan khas masyarakat Batak Toba. Makanan ini bukan hanya tersedia di rumah-rumah makan khas daerah. Makanan ini bahkan sudah merambah ke restoran Kuta Raja di Hotel Tiara Medan. Bahan utama makanan ini bisa dari ikan mas, ikan nila, ayam atau daging. Bumbu-bumbunya ini asli dari tetumbuhan Batak sehingga masakan ini disebut makanan khas Batak.
Soto Medan dan Sup Tapanuli
Kamu yang gemar makan soto dapat mampir ke Soto Medan Sinar Pagi di Jalan Sei Deli, Medan. Di kedai ini Kawan bisa memilih soto ayam, daging, babat, usus, paru, dan limpa. Rasanya enak sekali.
ADVERTISEMENT
Selain soto, orang Medan juga tergila-gila pada sup kambing. Kamu dapat mengunjungi kedai sup kambing Al-Hamra, milik Mansyur Zubaidi yang mangkal sehari-hari di Jalan Tapanuli, Medan. Sup kambing milik warga keturunan Arab yang mangkal di kawasan ini sudah ada sejak tahun 80-an, memang lain dari pada yang lain. Ternyata rahasianya terletak pada bumbunya. Bumbunya masih didatangkan dari Jedah, Timur Tengah. Bunga lawangnya didatangkan dari Thailand karena bunga lawang asal Indonesia kurang wangi, sedangkan cengkihnya didatangkan dari Aceh.
Ikan Sale
Ikan Sale adalah ikan yang dipanggang hingga warnanya hitam dan mengeluarkan minyak. Ikan ini merupakan makanan khas masyarakat Padang Sidempuan (Tapanuli Selatan). Awalnya makanan ini dibuat secara tidak sengaja. Pada suatu hari para petani yang sedang beristirahat di ladang menemukan banyak ikan yang terdampar di sungai. Daripada ikan tersebut dibuang, ikan tersebut diasapi dan diberi nama Ikan Sale.
ADVERTISEMENT
Pakkat Rotan
Makanan khas masyarakat Batak Mandailing yaitu pakkat atau rotan (pucuk rotan) ini berbentuk mirip bambu-bambu kecil dan banyak dijual hanya pada bulan Ramadhan. Rotan yang dimaksud di sini bukan rotan yang dijadikan kursi atau meja, tetapi jenis rotan getah.
Tanaman rotan getah ini biasanya tumbuh liar di hutan-hutan dan tepi sungai. Rotan getah ini tidak bisa disantap mentah-mentah, tetapi harus dibakar terlebih dahulu. Banyak orang berminat menimati makanan ini karena pucuk rotan amat dipercaya mampu menambah tenaga, mengobati darah tinggi, rematik, dan menguatkan otot kalau dikonsumsi secara rutin.
Mie Keling
Meskipun resepnya asli buatan India, makanan ini seolah sudah menjadi hidangan khas Medan. Bahkan, kalau ada pelancong lokal ataupun mencanegara yang mampir ke Medan pasti ingin mencicipi mie keling khas Medan.
ADVERTISEMENT
Mengapa disebut mie keling? Karena penjualnya orang-orang Keling, dari kawasan selatan negeri India. Pedagang mie keling bisa dijumpai di seputar kawasan-kawasan jajanan malam bagi masyarakat Medan.
Bahan dasar mie keling ini sama seperti mi rebus biasa, namun ada tambahan taoge, selada, irisan kentang, tahu, timun, telur, serta ditaburi seledri dan kerupuk. Sebagai pelengkap, bisa ditambahkan perkedel jagung atau rempeyek ketika menyantap mie keling dan kemudian disiram dengan saus khusus.
Bika Ambon
Meskipun disebut “ambon” bika ambon sebenarnya berasal dari Medan, Sumatera Utara, dan namanya terinspirasi dari tempat pertama kali dijualnya di Jalan Ambon, Medan. Dalam kategori kue basah, bika ambon menawarkan tekstur kenyal dan empuk dengan pori-pori yang lembut di dalamnya. Campuran gula, telur, tepung, dan santan menciptakan aroma harum khas dan kelezatan manis yang tak dapat diabaikan.
ADVERTISEMENT
Ketika memasuki lidah, bika ambon menghadirkan pengalaman cita rasa yang memikat. Kelembutan setiap gigitan membuka pintu ke dunia kenikmatan rasa yang sulit dilupakan. Kombinasi sempurna antara bahan-bahan berkualitas tinggi memberikan sensasi kulinernya yang istimewa, menjadikannya tidak hanya sekadar kue tradisional, tetapi juga cerita lezat dari setiap jengkal Medan yang dihadirkan dalam setiap sajian.
Sirop Markisa
Sama seperti bika ambon, sirop markisa pun dianggap sebagai oleh-oleh khas dari Medan. Suwandi Onggo adalah seorang yang memulai usahanya membuat sirop di Jalan Medan-Berastagi km 62, Peceran, Desa Sempa Jaya, Berastagi. Onggo sendiri sudah mewariskan usaha ini kepada anak-anaknya.
Sirop markisa Onggo yan terkenal memakai nama Pyramid Unta ini, pada awalnya dikelola oleh orang Belanda. Namanya sirop Cap Kalkun, tetapi saat itu sirop markisa hanya dibuat dengan lebih profesional. Oleh sebab itu, namanya diganti menjadi Pyramid Unta.
ADVERTISEMENT
Mie Tiau Medan
Hampir disetiap sudut kota Medan terdapat restoran, warung makan, dan kaki lima yang menjajakan mie tiau. Salah satu pedagang mi tiau terkenal di Medan adalah Machmud Siregar. Rumah makannya terletak di Jalan Abdullah Lubis, tepat di depan Masjid Abdullah Lubis. Selain mie tiau, Machmud juga menjual 76 masakan lain di warungnya.
Campuran bumbu mie tiau hanyalah bawang putih, bawang merah, merica, cabagi giling, dan jahe. Agar lebih sedap lagi, mie tiau dapat ditambah daun bawang, kol, sawi, dan tomat. Semua bumbu itu ditumis, lalu ditambahkan telur. Setelah itu baru dimasukkan mie tiau, kecap, bumbu penyedap. Sebagai pelengkap, ditambahkan kerupuk, timun, ayam suwir atau udang, dan bakso. Mie tiau biasa disantap dengan acar. Acarnya harus dibuat sejak malam hari supaya bumbunya meresap.
ADVERTISEMENT