2 Menteri Jokowi Dijadwalkan Salat Idul Adha di Luwu Utara

Konten Media Partner
27 Juli 2020 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat persiapan kunjungan tiga pimpinan kementerian ke Luwu Utara. Foto: Dok. Kominfo Luwu Utara
zoom-in-whitePerbesar
Rapat persiapan kunjungan tiga pimpinan kementerian ke Luwu Utara. Foto: Dok. Kominfo Luwu Utara
ADVERTISEMENT
Dua menteri Kabinet Indonesia Maju, masing-masing Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effendi dan Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara, dijadwalkan akan melaksanakan salat Idul Adha Luwu Utara, Jumat (31/7) mendatang.
ADVERTISEMENT
Selain dua menteri tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo juga dijadwalkan melaksanakan salat Idul Adha di Luwu Utara. Hal ini terungkap dalam rapat persiapan kunjungan tiga pimpinan kementerian di ruang Command Center Kantor Bupati Luwu Utara, Minggu (26/7).
Rapat ini dipimpin langsung Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dan dihadiri Dandim 1403/Sawerigading Letkol Inf. Gunawan, Kapolres Luwu Utara AKBP Agung Danargito, Kajari Luwu Utara Indawan Kuswandi, Sekretaris Daerah Armiady, Kepala Kantor Kemenag Luwu Utara Nurul Haq dan para Kepala Perangkat Daerah.
Dalam rapat itu, Bupati Indah menyiapkan dua opsi tempat pelaksanaan salat Idul Adha, yakni di Masjid Agung Syuhada Masamba dan Masjid Al Markaz Radda, Kecamatan Baebunta.
ADVERTISEMENT
Usai melaksanakan salat Idul Adha, para pejabat dari pusat ini kemudian dijadwalkan melakukan peninjauan lokasi yang terdampak banjir bandang di Masamba dan Desa Radda, Kecamatan Baebunta.
"Rencananya setelah peninjauan lokasi terdampak bencana, kita juga akan menggelar rapat koordinasi dengan menteri di mana perangkat daerah terkait akan melaporkan beberapa hal, seperti penanganan pengungsi, penanganan tanggap darurat, terutama hunian sementara yang sementara dilaksanakan," ungkap Indah, melalui rilisnya.
Di samping itu, koordinasi usai salat Idul Adha itu juga akan membahas upaya jangka menengah setelah masa tanggap darurat dan proses pembersihan yang ditargetkan selesai selama dua bulan serta penanganan normalisasi sungai.
"Saya kira ini sangat penting untuk jadi perhatian kita bersama," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Banjir bandang yang menerjang Masamba dan Desa Radda pada Senin malam (13/7) lalu menyebabkan ribuan rumah warga rusak dan terendam material banjir seperti lumpur. Sejumlah fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan serta jaringan jalan, jembatan, dan bendungan irigasi juga terdampak dan mengalami kerusakan.
Adapun korban meninggal dunia hingga Senin (27/7) tercatat sebanyak 38 orang, 106 warga mengalami luka-luka, 10 orang dilaporkan hilang, dan 3.627 kepala keluarga atau 14.483 warga yang mengungsi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sabang, Baebunta dan Masamba.