5 Bulan Usai Gempa 6,2 M, Satu Keluarga di Mamuju Masih Tinggal di Tenda

Konten Media Partner
14 Juni 2021 12:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenda yang dihuni Diana beserta suami, tiga orang anak, dan tiga keponakannya. Foto: Awal Dion/SulbarKini
zoom-in-whitePerbesar
Tenda yang dihuni Diana beserta suami, tiga orang anak, dan tiga keponakannya. Foto: Awal Dion/SulbarKini
ADVERTISEMENT
Lima bulan pascagempa 6,2 magnitudo yang mengguncang Mamuju dan Majene pada Jumat, 15 Januari 2021, satu keluarga di Mamuju diketahui masih bertahan di tenda darurat.
ADVERTISEMENT
Diana bersama suami, tiga orang anaknya serta tiga keponakannya, memilih tinggal di tenda berukuran 4x3 meter yang dibangun secara mandiri. Lokasinya hanya puluhan meter dari kantor Bupati Mamuju.
Diana menuturkan, dia dan keluarganya sempat mengontrak satu rumah milik keluarganya sebelum terjadi gempa 6,2 magnitudo. Namun saat terjadi gempa, rumah yang ditempati rusak dan tak bisa dihuni lagi.
"Tidak roboh, tapi memang harus diperbaiki dulu karena dindingnya sudah retak, hampir roboh dan lantainya juga retak semua," kata Diana, saat Sulbar Kini menyambanginya di tenda darurat yang ditempati, Sabtu (12/6/2021).
Untuk sambungan listrik dan air, Diana menyewa ke pemilik kios yang dekat dari tempatnya dengan sewa Rp 100 ribu per bulan. Dia mengaku tidak ada pilihan lain selain bertahan di tenda karena tidak memiliki lokasi untuk membangun rumah. Suaminya sehari-hari bekerja sebagai tukang batu, sementara dirinya yang kini tengah hamil tua mengurusi anaknya yang masih kecil.
ADVERTISEMENT
"Ada teman yang mau pinjami lokasinya untuk bangun rumah-rumah di situ, karena tidak mungkin juga di sini (di tenda) terus," ujarnya.
Kondisi Diana dan keluarganya yang viral di media sosial mengundang simpati sejumlah pihak yang datang memberinya sembako dan uang tunai. Salah satunya, pemilik SPBU di Mamuju, Asnuddin Sokong, yang mendatangi langsung tenda Diana dan memberikan bantuan.
"Ini murni hanya kepedulian kemanusiaan saja. Saya datang ke sini karena merasa terpanggil, bukan hanya di Mamuju, tetapi di Majene di mana ada saya dengar ada keluarga tidak mampu saya datangi karena saya tahu harta itu adalah titipan dari Allah, sewaktu-waktu bisa diambil," kata Asnuddin.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Mamuju, Muhammad Taslim, menambahkan satu keluarga tersebut bertahan di tenda darurat karena rumahnya rusak akibat gempa sembari mencari lokasi untuk membangun rumah yang layak huni.
ADVERTISEMENT
"Menurut kepala keluarganya sudah ada lokasi yang dipinjamkan, mungkin dia segera melakukan pembangunan. Donasi dari teman-teman juga, bisa menyumbangkan juga. Kami selaku pemerintah daerah dalam hal ini penanggulangan bencana Mamuju akan membantu maksimal bersama Dinsos Mamuju," ucap Taslim.
"Insyaallah kita kawal sampai keluarga ini bisa mendapatkan rumah yang layak nantinya," tandasnya.