5 Kuliner Tradisional yang Jadi Favorit Berbuka Puasa di Sulbar

Konten Media Partner
18 April 2021 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sambusa, kuliner khas Sulawesi Barat. Foto: Adi Pallawalino/SulbarKini
zoom-in-whitePerbesar
Sambusa, kuliner khas Sulawesi Barat. Foto: Adi Pallawalino/SulbarKini
ADVERTISEMENT
Sulawesi Barat (Sulbar) memiliki beragam kuliner tradisional yang khas. Beberapa di antaranya menjadi menu favorit selama Ramadhan dan banyak disajikan saat berbuka puasa.
ADVERTISEMENT
Berikut 5 kuliner tradisional yang jadi favorit berbuka puasa di Sulawesi Barat dirangkum Sulbar Kini.
1. Sambusa
Sambusa merupakan salah satu penganan khas di Sulawesi Barat, berbentuk segitiga dengan isian yang beragam. Mulai dari ikan tuna yang digiling dan dihaluskan, daun bawang, serta bumbu lain seperti daun seledri, merica, bawang putih, bawang merah yang diramu menjadi jajanan lezat.
Sambusa, kuliner khas Sulawesi Barat. Foto: Adi Pallawalino/SulbarKini
Sekilas mirip dengan pastri yang ada di India dan Pakistan, samosa. Namun yang membedakan adalah isian. Samosa umumnya berisi kentang rebus yang dicampur bumbu rempah-rempah atau sayur-sayuran.
Rasanya yang gurih, bertekstur kulit luar yang renyah saat digigit serta isian olahan daging ikan tuna yang nikmat menjadikan sambusa sebagai takjil favorit selama bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
2. Tetu
Kue Tetu. Foto: Dok. Istimewa
Tetu merupakan olahan yang terbuat dari tepung terigu dan santan, dimasak dengan cara dikukus hingga matang atau mengental. Untuk pemanis, bisa dicampurkan dengan gula aren atau gula pasir.
Yang membuat kue ini unik karena disajikan dari daun pandan yang berbentuk persegi panjang. Di daerah lain, tetu juga dikenal dengan nama kue perahu atau kue lampu di Bitung dan Gorontalo.
3. Bikang
Bikang. Foto: Dok. Pesona Mandar
Bikang merupakan salah satu kue khas suku Mandar. Bahan utamanya dari tepung beras dan air santan yang dicetak dalam cetakan berbentuk lingkaran dan proses pembuatannya yang masih menggunakan peralatan dari tanah liat.
Rasanya yang manis karena teksturnya memiliki banyak pori membuat campuran gula merah yang disiramkan pada kue ini saat matang meresap ke dalam. Sekilas mirip kue serabi di Jawa.
ADVERTISEMENT
4. Paso
Kue Paso. Foto: Dok. ciccikoni.wordpress.com
Kue paso terbuat dari tepung beras dan santan yang kemudian dicampur dengan gula aren cair. Dimasak dengan cara dikukus. Bentuknya seperti kerucut dan dibungkus menggunakan daun pisang. Lebih nikmat jika disantap selagi masih panas.
5. Jepa
Jepa dan bau peapi. Foto: Dok. Sulbar Kini
Jepa merupakan kuliner khas Mandar, Sulawesi Barat, yang sudah diwariskan secara turun temurun. Jepa berupa roti pipih bulat yang dibuat dari bahan singkong dan parutan kelapa dengan cara dimasak di atas wajan khusus yang terbuat dari tanah liat (panjepangan). Bentuknya yang bulat pipih ini, banyak yang menyebutnya sebagai 'Pizza Mandar'.
Cara memasak jepa pun terbilang unik, yakni memasaknya dengan menggunakan wajan dari tanah liat, tungku, dan kayu bakar. Hal ini diyakini akan memberi cita rasa khas tersendiri.
ADVERTISEMENT
Jepa kadang dijadikan sebagai pengganti nasi, dan disajikan dengan masakan khas Sulawesi Barat lainnya, bau peapi (ikan masak khas Mandar) dan ikan asap tuing-tuing (ikan terbang).