Konten Media Partner

5 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi saat ke Mamuju

6 April 2019 17:13 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gong perdamaian dengan pilar enam nama daerah yang menjadi salah satu ikon di Pantai Manakarra Mamuju. Foto. Sapriadi
zoom-in-whitePerbesar
Gong perdamaian dengan pilar enam nama daerah yang menjadi salah satu ikon di Pantai Manakarra Mamuju. Foto. Sapriadi
ADVERTISEMENT
Mamuju sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Barat memiliki sejumlah objek wisata yang layak untuk dikunjungi. Topografi wilayahnya yang berupa daerah pesisir pantai dan pegunungan membuat Mamuju memiliki keindahan alam tersendiri.
ADVERTISEMENT
Wilayahnya yang terletak di tepi barat Pulau Sulawesi dan berbatasan langsung dengan Selat Makassar membuat Mamuju memiliki beberapa objek wisata pantai. Sementara di sisi timur, wilayahnya berupa daerah pegunungan yang berbatasan dengan Gunung Adang Batambalo membuat Mamuju juga memiliki objek wisata pegunungan.
Mamuju juga termasuk kota heterogen, dengan warganya dari beragam suku dan pemeluk agama berbeda yang hidup rukun dan damai. Di antaranya suku Mamuju, Mandar, Bugis, Mamasa, Toraja, Jawa, Bali, Tionghoa, dan suku-suku lainnya dengan agama yang beragam, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
Nah, saat berkesempatan mengunjungi Mamuju, berikut tempat-tempat wisata yang bisa Anda kunjungi.
Anjungan Pantai Manakarra, Mamuju, dengan payung hidrolik dan gong perdamaian menjadi lokasi favorit bersantai bagi warga. Foto: Sapriadi
Jika Makassar punya Anjungan Pantai Losari, maka Mamuju punya Anjungan Pantai Manakarra yang menjadi public space bagi warga, baik untuk sekadar nongkrong, berolahraga, maupun menikmati keindahan pantai Mamuju sembari berwisata kuliner. Letaknya yang berada tepat di pusat kota, membuat Anjungan Pantai Manakarra ini selalu ramai dikunjungi oleh warga, baik pagi, sore, dan malam hari.
ADVERTISEMENT
Bagi wisatawan, banyak spot-spot menarik yang bisa menjadi tempat berfoto. Di antaranya tulisan besar Pantai Manakarra, gong perdamaian, dan payung-payung hidrolik seperti yang ada di pelataran Masjid Nabawi, Madinah.
Yang menarik, gong perdamaian yang dikelilingi enam pilar berwarna merah bertuliskan enam nama daerah sebagai simbol bahwa Mamuju awalnya terdiri dari enam kecamatan yang saat ini sebagian sudah dilakukan pemekaran. Yaitu Tapalang, Mamuju, Kalukku, Kalumpang, Budong-budong, dan Pasangkayu (saat ini menjadi kabupaten tersendiri).
Anjungan Pantai Manakarra ini sendiri digagas oleh Bupati Mamuju sebelumnya, Suhardi Duka, dan diresmikan pada 2 September 2015 lalu.
Landmark Mamuju City yang dipasang di Bukit Anjoro Pitu terlihat jelas dari Anjungan Pantai Manakarra. Sekilas mirip Hollywood yah?. Foto: Sapriadi
Mamuju juga punya landmark layaknya Hollywood, yakni landmark yang bertuliskan 'MAMUJU CITY' yang dipasang di puncak gunung Anjoro Pitu di sisi timur Mamuju. Landmark ini terlihat jelas dari kota Mamuju dan Anjungan Pantai Manakarra serta menjadi daya tarik tersendiri.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, kita bisa menikmati keindahan Mamuju dari puncak Anjoro Pitu ini. Tak heran, jika puncak Anjoro Pitu (yang dalam bahasa Indonesia berarti Kelapa Tujuh) juga menjadi salah satu tempat hits yang layak dikunjungi saat ke Mamuju.
Pemandangan kota Mamuju dan Pulau Karampuang yang terlihat dari Bukit Anjoro Pitu, tempat landmark Mamuju City. Foto: Sapriadi
Dari tempat ini, kita bisa menikmati keindahan Kota Mamuju dari ketinggian, melihat Pulau Karampuang yang berada di seberang Mamuju, dan melihat lebih dekat landmark 'Mamuju City' yang mencatatkan rekor sebagai tulisan terpanjang dalam buku rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang ditetapkan pada 17 Agustus 2014 lalu.
Di lokasi Anjoro Pitu, juga terdapat rumah jabatan Bupati Mamuju yang dikenal dengan nama Sapota.
Kawasan wisata Ujung Bulo di Pulau Karampuang, Mamuju. Foto: Sapriadi
Pulau Karampuang terletak di seberang Mamuju, Sulawesi Barat dan terlihat jelas dari Anjungan Pantai Manakarra. Jaraknya yang dekat dari pusat Kota Mamuju dengan menawarkan suasana tenang dan keindahan bawah laut, menjadikan Pulau Karampuang salah satu destinasi favorit bagi warga Mamuju dan sekitarnya untuk menikmati liburan.
ADVERTISEMENT
Konon, nama Karampuang sendiri berasal dari bahasa Mamuju yang berarti 'rembulan'. Awalnya, bernama Pulau Liutang. Nama Karampuang mulai melekat saat salah seorang seniman lokal Mamuju, Andi Maksum, menciptakan lagu khusus untuk menggambarkan keindahan pulau ini. Dia pun memberinya judul 'Karampuang' dan nama tersebut populer hingga saat ini.
Versi lain tentang nama Karampuang, yakni berasal dari penggabungan dua kata. Kara yang berarti pulau atau batu karang, dan puang yang berarti raja atau bangsawan. Penggabungan dua kata ini berarti pulau para raja atau bangsawan. Konon, sebelum dikenal sebagai tempat wisata, pulau ini pernah menjadi tempat persembunyian para raja dari kejaran Belanda pada masa kolonialisme.
Airnya yang jernih membuat kita bisa melihat karang dan biota laut dari atas dermaga. Foto: Sapriadi
Pulau Karampuang menyajikan keindahan bawah laut yang menjadi tempat favorit bagi pecinta scuba diving dan snorkeling. Pemandangan bawah lautnya yang indah berupa rumput laut, aneka ragam terumbu karang dan ikan berwarna-warni.
ADVERTISEMENT
Pulau Karampuang bahkan pernah menjadi nominasi dalam Anugrah Pesona Indonesia (API) 2016 untuk kategori Surga Tersembunyi Terpopuler (Most Popular Hidden Paradise) yang diselenggarakan oleh ayojalanjalan.com bekerja sama Kementerian Pariwisata RI.
Di Pulau Karampuang, juga terdapat sumur tiga rasa, yakni hambar, payau, dan asin yang dipercayai warga setempat sebagai 'sumur jodoh'.
Kawasan wisata hutan mangrove di Saluleang, Mamuju. Foto: Dok. BPHP Wilayah XIII Makassar
Mamuju juga punya kawasan wisata hutan mangrove (wisata hutan bakau) yang berada di Dusun Saluleang, Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju. Jaraknya hanya 25 kilometer dari Kota Mamuju atau sekitar 20 menit perjalanan darat.
Di tempat ini, Anda bisa merasakan kesejukan di antara rindangnya hutan bakau di atas gazebo yang dibangun tepat di atas laut.
ADVERTISEMENT
Untuk masuk ke tempat ini, terdapat jembatan penghubung yang terbuat dari bambu dan kayu menuju gazebo dan vila-vila kecil yang memang bisa disewakan kepada pengunjung.
Tempat ini cocok untuk berkumpul bersama keluarga serta spot-spot menarik untuk jadi tempat berfoto. Saat air pasang, pengunjung pun bisa sekaligus memancing di tempat ini.
Senja di Pantai Lombang-lombang, Mamuju. Foto: Dok. Hilman
Objek wisata bahari lainnya yang dimiliki Mamuju yakni Pantai Lombang-lombang. Pantai ini terletak di Kelurahan Sinyonyoi atau hanya berjarak 30 kilometer dari pusat kota Mamuju.
Yang unik dari Pantai Lombang-lombang adalah hamparan pasir hitam halus yang bisa menjadi tempat melakukan berbagai kegiatan refreshing, mulai dari sekadar bermain pasir, voli pantai atau sepak bola, hingga sekadar duduk-duduk santai.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, dengan ombak yang tak begitu besar membuat Pantai Lombang-lombang salah satu destinasi favorit warga Mamuju untuk mandi-mandi dan berenang di laut. Pengelola juga menyewakan ban pelampung bagi warga yang tidak mahir berenang.
Bagi pengunjung yang ingin sekadar bersantai bersama keluarga sembari menikmati semilir angin laut dan menikmati matahari terbenam, juga bisa menyewa gazebo yang berjajar rapi di pinggir pantai.
(Tim/Editor : Sapriadi)