Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Balap Perahu Tradisional Sandeq Seberangi Selat Makassar, Bagaimana Teknisnya?
3 Juli 2022 8:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lomba balap perahu tradisional khas Mandar, Sandeq, kembali digelar setelah sempat vakum selama 2 tahun karena pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kali ini, rute Festival Sandeq 2022 direncanakan untuk menyeberangi Selat Makassar dari Mamuju, Sulawesi Barat, hingga Kalimantan Timur (Kaltim).
"Provinsi dan kabupaten di Sulbar memberikan dukungan terhadap percepatan pembangunan IKN, dan ingin menunjukkan kepada Indonesia bahwasanya melalui budaya Sandeq kita bisa mempersonifikasikan dukungan terhadap pembangunan IKN," kata Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik, saat pertemuan dengan para passandeq (nelayan perahu sandeq) di Majene, Jumat (1/7/2022).
Pada ajang Festival Sandeq tahun ini, Akmal Malik menginginkan ada 34 perahu yang terlibat sebagai simbol 34 provinsi siap memberikan dukungan percepatan pembangunan IKN.
"Simbolisasi ini tentu kita bungkus dengan budaya Mandar, nanti akan ada even budaya, betapa ternyata kearifan lokal budaya Mandar itu sangat bagus sebagai simbol IKN," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan dengan para passandeq, disepakati ada 6 etape yang bakal dilalui dan dimulai pada 1 September 2022. Rutenya berangkat dari Tanjung Silopo, Kabupaten Polewali Mandar, melintasi jarak 60 kilometer menuju Majene.
Dari Majene lanjut ke Somba dengan jarak 30 kilometer, Somba ke Deking menempuh 80 kilometer. Dalam perjalanan tersebut juga diadakan pertunjukan kesenian. Etape selanjutnya dari Deking menuju Pulau Ambo di Kepulauan Balabalakang yang berjarak 112 kilometer, hingga berlanjut menuju Balikpapan, Kaltim.
Untuk keselamatan peserta selama ajang Festival Sandeq yang melintasi Selat Makassar itu, Akmal Malik menyatakan bahwa para passandeq bakal dikawal Kapal TNI AL dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Mamuju.
"Kita akan segera berkoordinasi AL berkenaan menyiapkan dua kapal mengawal para passandeq ini ketika melintasi Jalur Alki II. Kita ingin menjamin keselamatan passandeq sebagai syarat utama kegiatan festival Sandeq ini," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Pemerhati Maritim, Ridwan Alimuddin, menyatakan bahwa Festival Sandeq 2022 tidak sekadar memperlombakan perahu Sandeq dalam mengarungi lautan, tetapi menampilkan Sandeq sebagai budaya kearifan Mandar.
"Ada narasi ingin disampaikan, sejak dulu bahwa kami (nelayan Mandar) menjalankan aktivitas berlayar mendukung Kalimantan," kata dia.
Ridwan menuturkan, untuk etape Deking menuju Pulau Ambo, para passandeq sebaiknya dikawal kapal TNI AL untuk menjamin keamanan dan keselamatan bagi passandeq mengingat rute yang terbilang panjang.
"Jangan lomba (rute Deking-Pulau Ambo) karena pengalaman sandeq pesisir sering tiba malam. Jadi harus ditarik ke Balikpapan, Kalimantan Timur dengan target tuntas sebelum perayaan HUT Sulbar," ucapnya. (rls)