Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Tapango, Sulbar, 18 Warga Mengungsi

Konten Media Partner
14 Januari 2021 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Desa Kalimbua, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu (13/1) sore. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Desa Kalimbua, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu (13/1) sore. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
POLEWALI MANDAR - Banjir bandang dan tanah longsor menerjang dua desa di Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Rabu (13/1/2021) sore. Banjir bandang terjadi di Desa Dakka dan tanah longsor di Desa Kalimbua.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polewali Mandar, Andi Affandi Rahman, mengatakan banjir bandang dan longsor tersebut merusak lima rumah warga. Banjir bandang disertai tanah longsor ini diakibatkan meluapnya sungai Riso beserta erosi di Desa Kurra karena tingginya intensitas hujan di daerah itu dalam tiga hari terakhir.
Selain merusak rumah warga, material banjir bandang dan longsor juga menutupi jalan penghubung antardesa yang menyebabkan akses jalan terputus. Satu jembatan gantung juga dilaporkan terputus akibat terjangan banjir bandang tersebut.
"Dari data sementara ada lima rumah yang dilaporkan mengalami kerusakan serta satu jembatan terputus," kata Affandi, saat dikonfirmasi, Kamis (14/1/2021).
Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Desa Kalimbua, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu (13/1) sore. Foto: Dok. Istimewa
Dia menambahkan, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sejumlah warga yang rumahnya rusak diterjang banjir bandang disertai longsor itu mengungsi sementara ke rumah kerabat mereka untuk menghindari banjir bandang susulan mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dari data sementara terdapat 18 warga yang sudah melakukan pengungsian dan kami masih melakukan pendataan kerusakan akibat bencana ini," ujarnya.
Pandi, salah seorang warga mengatakan, sudah tiga hari wilayah tersebut diguyur hujan deras.
"Sudah tiga hari diguyur hujan deras hingga mengakibatkan bencana alam dan banjir sore kemarin," ucapnya.