Buntu Liarra, Pesona 'Negeri di Atas Awan' Mamasa, Sulawesi Barat

Konten Media Partner
7 Maret 2019 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung menikmati hamparan awan putih dari puncak Buntu Liarra di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Zulkifli.
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung menikmati hamparan awan putih dari puncak Buntu Liarra di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Zulkifli.
ADVERTISEMENT
Pesona pegunungan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menyimpan keindahan tersendiri. Salah satunya kawasan puncak Buntu Liarra (Gunung Liarra) di Desa Talimbung, Kecamatan Tanduk Kalua, yang mulai dikenal sebagai 'Negeri di Atas Awan Mamasa' sejak dua tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Dari tempat ini, wisatawan akan disuguhi pemandangan alam yang menakjubkan dengan gumpalan awan putih yang terlihat dari puncak gunung.
"Puncak Buntu Liarra ini betul-betul dikelilingi oleh awan. Pengunjung dapat dengan leluasa menikmati keindahan hamparan awan yang berada di bawahnya," kata Zulkifli, warga Mambi, Kabupaten Mamasa, Kamis (7/3).
Untuk menuju Buntu Liarra, kata Zul, bisa ditempuh dengan perjalanan darat dari Mamuju, ibu kota Sulawesi Barat ke Kabupaten Mamasa yang berjarak 125 kilometer.
Hanya saja, akses jalan ke Mamasa belum cukup memadai dengan kondisi jalan yang belum diaspal dan kadang tertutup longsor karena melintasi tebing.
Dari Kota Mamasa, selanjutnya wisatawan akan menempuh perjalanan darat sekitar 20 menit dengan kendaraan roda dua menuju Desa Balla Peu, Kecamatan Balla, yang merupakan titik awal untuk melakukan pendakian ke Buntu Liarra.
Hamparan awan putih tersebut bisa dinikmati mulai dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 11.00 siang. Foto: Dok. Zulkifli
Pegunungan Mamasa di antara hamparan awan putih yang terlihat dari puncak Buntu Liarra. Foto: Abdi
"Dari Desa Balla Peu, dibutuhkan sekitar 30 menit berjalan kaki untuk bisa sampai ke puncak Buntu Liarra. Dan semua itu akan terbayar dengan keindahan alam yang ditawarkan, suasana sejuk khas pegunungan, dan gumpalan awan yang mengelilingi Buntu Liarra. Jadi wajar, kalau orang menyebutnya sebagai negeri di atas awannya Mamasa," ujar Zul.
ADVERTISEMENT
Tak jarang, beberapa pengunjung juga memilih menginap dengan mendirikan tenda untuk menikmati matahari terbit dari balik gumpalan awan.
Umumnya, pemandangan lautan awan di Buntu Liarra ini bisa dinikmati mulai dari pukul 06.00 WITA sampai pukul 11.00 WITA.
"Kalau di Lolai, Toraja, hamparan awannya hanya bisa terlihat satu arah, namun di Buntu Liarra kita bisa melihat gumpalan awan 360 derajat dari puncak gunung. Hanya saja, memang masih perlu dikelola serius dan akses jalan ke Buntu Liarra diperbaiki," kata Zul.
Pewarta : Anhar
Editor : Sapriadi