Cerita Tim Pencari saat Eva Ditemukan: Terdengar Suara Halus Teriak 'Mama, mama'

Konten Media Partner
10 Juni 2021 12:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bau Arifah atau Eva ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim pencari gabungan di Gunung Abbo, Maros, Sulawesi Selatan. Foto: Dok. Polres Maros
zoom-in-whitePerbesar
Bau Arifah atau Eva ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim pencari gabungan di Gunung Abbo, Maros, Sulawesi Selatan. Foto: Dok. Polres Maros
ADVERTISEMENT
Bau Arifah atau Eva (24 tahun), pendaki perempuan yang dilaporkan hilang di Gunung Abbo, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, sejak Minggu (6/6/2021) ditemukan dalam kondisi selamat pada Rabu (9/6/2021) sore.
ADVERTISEMENT
Eva ditemukan dalam kondisi sadar dan lemas di antara sela-sela batu sekitar 300 meter dari lokasi dinyatakan hilang. Dia ditemukan beberapa saat setelah jaketnya ditemukan oleh salah seorang keluarganya yang terlibat dalam pencarian.
Ibrahim, salah seorang anggota tim pencari AKSI (Akkarena Soulventure Indonesia) yang tergabung dalam pencarian menuturkan, Eva ditemukan di antara sela-sela batu yang mirip gua beberapa saat setelah jaket Eva ditemukan.
"Jadi setelah jaket Eva ditemukan, tim kemudian menyusuri di sekitar lokasi. Saat tim berjalan, terdengar suara halus teriak 'Mama, mama'. Kami bertanya suara siapa itu. Dan pas ditelusuri, Eva ditemukan di bawah batu besar mirip sebuah gua sempit sedang duduk memeluk lutut," kata Ibrahim, Rabu (9/6/2021) malam.
ADVERTISEMENT
Dia menuturkan, pencarian tersebut juga melibatkan paranormal serta ada beberapa pantangan dari masyarakat setempat selama dilakukan pencarian.
"Banyak pantangan selama dilakukan pencarian. Ada kemungkinan dia tersesat saat hendak kembali usai buang air kecil, adapula yang bilang disembunyikan. Dia ada tapi tak terlihat dan tak bisa dijangkau. Jadi memang pencarian juga melibatkan paranormal," ujarnya.
Eva saat memberikan keterangan ke Tim SAR dan wartawan. Foto: Dok. Istimewa
Hal sama diakui Muhammad Taufik, anggota tim SAR Universitas Hasanuddin (Unhas) yang terlibat dalam pencarian Eva. Menurut dia, pencarian sempat dilakukan secara terbatas oleh pihak keluarga, Basarnas, dan paranormal sebelum Eva ditemukan.
"Jadi waktu briefing paginya, hanya beberapa orang yang melakukan pencarian, yaitu pihak keluarga, Basarnas, dan orang yang dituakan. Tim lainnya diminta menunggu. Sekitar pukul 11.30 WITA kami dapat kabar jaketnya ditemukan oleh sepupunya yang ikut dalam pencarian, barulah tim bergerak melakukan penyisiran di sekitar lokasi jaket ditemukan," kata Taufik.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, Eva ditemukan sekitar pukul 14.21 WITA dalam kondisi selamat dan lemah mengingat beberapa hari tidak makan dan minum.
"Kepala luka, kaki lecet, dan tidak bisa berjalan dengan jarak 5 meter dari ditemukannya jaket survivor (Eva). Selanjutnya dievakuasi bersama-sama," imbuhnya.
Sementara itu, kepada tim SAR dan wartawan yang menemuinya di Puskesmas Bantimurung, Eva mengisahkan sejumlah peristiwa yang dialaminya selama 4 hari 3 malam seorang diri di tengah hutan.
Dia menceritakan, dirinya selama dikabarkan hilang lebih sering tertidur di dalam gua. Dia sempat terbangun selama empat kali dan merasakan di tempat yang berbeda-beda. Tanpa makanan, Eva sempat merasakan haus sampai dirinya tertidur, namun ketika terbangun perasaan hausnya menghilang.
"Pas bangun, kayak lega sekali mi tenggorokanku, tetapi di gua berbeda ma (sudah lega tenggorokanku, tetapi sudah di gua berbeda)," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Eva juga mengaku sempat bermimpi berada di rumah neneknya di Bulukumba dan ditolong seorang dokter. Namun saat terbangun, dia sadar masih berada di dalam gua.
"Mimpi ka juga ada dokter temukan ka (Saya bermimpi ada dokter temukan saya), perempuan, ibu-ibu. Dia yang bantu ka pergi ke rumahnya nenekku. Cuma anehnya, pas di rumahnya nenekku itu, selalu ka disuruh makan tapi tidak mau ka (saya selalu disuruh makan tapi saya yang tidak mau). Cuma mauku Nutrigel dipakaikan sirup, nanas sama lychee pakai es. Nenekku membuatnya di wadah besar sekali, ngobrol ka sama nenekku, tapi pas sadar ka saya masih berada di dalam gua (saya ngobrol sama nenek, tapi pas sadar saya masih berada dalam gua)," ujar Eva.
ADVERTISEMENT
Dia mengisahkan, sebelum ditemukan, dirinya sempat mencium aroma parfum laki-laki. Eva sempat ragu dan meyakinkan diri bahwa orang tersebut mencarinya.
"Kalau memang orang baik ini, kasih ka satu petunjuk (berikan satu petunjuk) yang meyakinkan diriku. Saat ada bau parfum laki-laki masuk, masih ragu ka (saya masih ragu). Entah 5 menit atau 10 menit kemudian, masuk lagi bau parfum. Wah, orang baik ini Insyaallah. Kujawab mi (saya lalu menjawabnya) itu (panggilan tim SAR), ada ka di sini, tapi tidak bisa ka bergerak (saya ada di sini, tapi saya tidak bisa bergerak)," tuturnya.
Sebelumnya, Eva dilaporkan hilang secara misterius saat melakukan pendakian di Gunung Abbo bersama teman-temannya, Minggu (6/6/2021) siang.
Eva sempat minta izin ke teman-temannya untuk buang air kecil di balik bukit berjarak 20 meter dari tempatnya berkemah, namun tak kunjung kembali hingga dilakukan pencarian. Dia ditemukan pada Rabu (9/6/2021) dalam kondisi selamat dengan beberapa luka gores di badan dan kakinya.
ADVERTISEMENT