Disnaker Polman Sebut TKW Asal Sulbar yang Mengaku Disiksa di Bahrain Ilegal

Konten Media Partner
29 Maret 2021 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TKI.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TKI.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Abdul Salam, menyebutkan TKW bernama Suryana Haryanti (33 tahun) yang viral di media sosial usai mengaku disiksa di Bahrain berangkat melalui jalur pengiriman tenaga kerja ilegal.
ADVERTISEMENT
"Tidak ditahu, karena berangkat secara ilegal, jadi kita tidak tahu sama sekali, dan keluarganya juga terbatas informasinya. Kakaknya juga hanya mengetahui namanya orang itu di Parepare yang memberangkatkan, baru kita tidak tahu nomor paspornya," ungkap Salam, Senin (29/3).
Menurutnya, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar melalui staf ahli juga telah menelepon pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bahrain untuk memastikan keberadaan TKW tersebut.
"Gubernur sendiri turun tangan melalui staf ahlinya yang pernah ke Bahrain dan menghubungi pihak KBRI di Bahrain," ujar Salam.
Meski disebutkan berangkat melalui jalur ilegal, Salam menuturkan, pihaknya masih menelusuri terkait kondisi TKW tersebut.
"Di Facebook-nya mengatakan bahwa sudah bisa keluar dan saat ini sudah di kantor, tapi kita tidak tahu kantor apa dan juga sudah terima gajinya. Tapi kita mau telusuri apa betul ini," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dikatakan, hal ini menjadi persoalan saat TKI yang bekerja di luar negeri melalui jasa pengiriman tenaga kerja ilegal.
"Begini dampaknya kalau ilegal, tidak tahu siapa yang memberangkatkan, jadi serba salah jadinya. Sulit mendapatkan informasi. Syukur ada Facebook-nya, tapi kadang aktif kadang tidak, kalau aktif lagi mungkin dia lagi di tempat kerjanya," sebut Salam.
Unggahan facebook Suryana Haryanti melalui akun Facebook-nya, Nasyfa Syakila Anha Irenk. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, pihak keluarga Suryana yang mengaku disiksa di Bahrain melalui unggahan status di Facebook meluruskan terkait hal tersebut. Menurut Suryani, kakak kandung Suryana, permasalahan yang dialami adiknya sementara diurus oleh perusahaan jasa tenaga kerja yang membawanya ke Bahrain.
"Sudah diurus, dilaporkan ke kantor pengaduan TKW di Bahrain. Dia dimediasi dengan majikannya dan diberi pilihan sama bosnya, mau pulang atau pindah majikan," kata Suryani, kepada Sulbar Kini, Sabtu (27/3).
ADVERTISEMENT
"Tidak disiksa, dia mungkin syok karena selama ini tidak pernah kerja keras. Dia memang sempat sakit, tapi tetap disuruh kerja. Mungkin karena beda bahasa (dengan majikan), jadi tidak saling mengerti," ujarnya.
Suryani menambahkan, adiknya tersebut baru sekitar dua minggu bekerja sebagai asiten rumah tangga di Bahrain. Menurut Suryana, adiknya berangkat ke Bahrain melalui perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia di Jakarta.
"Ada beberapa temannya dari Jakarta sama-sama berangkat ke Bahrain, tapi beda-beda majikan. Mungkin saja dia syok karena sakit, pernah sesar 3 tahun yang lalu. Memang selalu mengeluh sama keluarga, mengaku tidak tahan dan mau pulang," jelas dia.
"Sudah diurus sama bosnya, dikasih pilihan, mau pulang atau pindah majikan. Kalau mau pulang, bosnya minta suaminya untuk siapkan tiket pulang," ucap Suryani.
ADVERTISEMENT