'Filosofi Burung' saat Sambutan Tuai Polemik, Pj Gubernur Sulbar Meminta Maaf

Konten Media Partner
28 Agustus 2023 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Zudan Arif Fakrulloh pada coffee morning bersama Anggota DPRD Sulbar, Rabu (2/8/2023). Foto: Dok: Humas Pemprov Sulbar
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Zudan Arif Fakrulloh pada coffee morning bersama Anggota DPRD Sulbar, Rabu (2/8/2023). Foto: Dok: Humas Pemprov Sulbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mamuju - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan permohonan maaf secara terbuka imbas diksi 'filosofi burung' saat memberikan sambutan pada sesi coffee morning dengan DPRD Sulbar beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Zudan, permohonan maaf tersebut ditujukan kepada masyarakat Sulbar. Dia mengapresiasi langkah Dinas Kominfopers Sulbar yang telah mengambil langkah konstruktif dan menjelaskan ke masyarakat perihal materi sambutannya itu.
Zudan menuturkan, dirinya tidak pernah bermaksud membuat materi yang bisa dipersepsikan mengandung unsur pornografi. Dia beralasan, analogi tersebut hanya untuk membangun chemistry antara DPRD dan Pemprov Sulbar sebagai satu kesatuan dalam pemerintahan.
"Itu bagian dari saya untuk kita saja, ini materi untuk internal saja dalam rangka memotivasi dan memberikan apresiasi seluruh kepala OPD. Untuk itu, saya juga minta maaf apabila dianggap kurang pantas dan kurang baik untuk di wilayah Sulbar," kata Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ini dalam apel virtual, Senin (28/8/2023).
ADVERTISEMENT
"Sekali lagi kalau apa yang saya sampaikan kurang pantas, saya mohon maaf," sambungnya.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulbar, Sahabuddin Kasim, menilai sikap yang ditunjukkan Pj Gubernur Sulbar tersebut merupakan hal yang positif.
Sahabuddin menyebutkan permintaan maaf Pj Gubernur Sulbar mesti dimaknai sebagai sikap seorang pemimpin yang menginginkan daerahnya maju, salah satunya diukur dengan sikap mendengar permintaan rakyat.
"Ini contoh yang positif. Pemimpin yang mau mendengarkan rakyatnya itu artinya pak gubernur mau melihat masyarakat Sulbar maju. Perlu saling mendengar dan memberikan perhatian," kata Sahabuddin. (adv)