Foto: Penampakan Lubang Sedalam 4 Meter yang Muncul di Rumah Warga di Mamuju

Konten Media Partner
19 Juli 2021 11:38 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas BPBD Mamuju memeriksa lubang tanah yang muncul di rumah salah satu warga di Desa Takandeang. Foto: Dok. Istimewa/SulbarKini
zoom-in-whitePerbesar
Petugas BPBD Mamuju memeriksa lubang tanah yang muncul di rumah salah satu warga di Desa Takandeang. Foto: Dok. Istimewa/SulbarKini
ADVERTISEMENT
Lubang sedalam 4 meter dan berisi air muncul di rumah salah seorang warga yang sementara dibangun di Desa Takandeang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Lubang tersebut muncul setelah tanah di sekitarnya amblas.
ADVERTISEMENT
Suparman, warga setempat, mengatakan lubang itu muncul pada Minggu (18/7/2021) malam. Menurut dia, saat itu tiba-tiba tanah yang berada di dalam rumah salah satu warga yang sementara direhab pascagempa 6,2 magnitudo amblas dan membentuk lubang sedalam 4 meter.
"Kan sementara dikerja rumahnya karena dapat bantuan perbaikan rumah, pas di pondasinya tiba-tiba amblas tanahnya ke bawah," kata Suparman, kepada Tim Sulbarkini saat dikonfirmasi, Senin (19/7/2021).
Personel Kodim 1418 Mamuju dan petugas BPBD Mamuju memeriksa lubang tanah yang muncul di rumah salah satu warga di Desa Takandeang. Foto: Dok. Istimewa/SulbarKini
Dia menjelaskan, diameter lingkaran lubang di bagian permukaan tidak terlalu lebar. Namun di bagian bawah lebih luas dan memanjang serta berisi air.
"Kalau saya lihat, memang ada airnya dalam. Saya tidak bisa katakan deras karena memang belum ada celahnya itu air keluar ke tempat rendah. Memang mengerikan kelihatannya," ucap Suparman.
Petugas BPBD Mamuju memeriksa lubang tanah yang muncul di rumah salah satu warga di Desa Takandeang. Foto: Dok. Istimewa/SulbarKini
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala BPBD Kabupaten Mamuju, Muh Taslim, mengatakan pihaknya sementara meninjau lokasi yang terdapat lubang tersebut. Lokasi tersebut saat ini juga sudah dipasangi garis polisi.
ADVERTISEMENT
"Sementara kita pantau untuk memastikan apakah ini aliran sungai atau lubang mata air saja. Analisa kami tidak tembus aliran, jadi kita mau coba kuras airnya dulu, kalau memang toh airnya tidak bertambah bisa ditimbun," pungkasnya.