Konten Media Partner

GMNI Pertanyakan Urgensi Kegiatan Pemprov Sulbar di Balikpapan

12 September 2022 14:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD GMNI Sulawesi Barat, Sugiarto. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD GMNI Sulawesi Barat, Sugiarto. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulawesi Barat menuding pejabat lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) hanya melakukan kegiatan menghambur-hamburkan uang di Balikpapan, Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Ketua DPD GMNI Sulawesi Barat, Sugiarto, melalui rilisnya yang diterima Sulbar Kini, Minggu (11/9/2022) malam.
"Memilukan, saat para pejabat asik berpesta hamburkan duit di Balikpapan, ratusan warga Aholeang-Rui sudah setahun lebih masih tinggal di bawah tenda pengungsian. Ini pembanding lain dari situasi yang masih banyak butuh perhatian, sarana dan prasarana belum memadai," ungkap Sugiarto.
Menurut dia, kemegahan acara Festival Sandeq 2022 di Balikpapan yang dilaksanakan Penjabat Gubernur Sulbar kontras dengan kondisi di Sulbar, khususnya rakyat korban gempa Januari 2021 di Ahuleang dan Rui yang masih tinggal di tenda darurat.
"Tentu ini sangat memilukan karena para pejabatnya ikut berbondong-bondong menghamburkan uang ke Balikpapan dengan dalih mempromosikan Sulbar," kritik Sugiarto.
ADVERTISEMENT
"Hal ini juga membuktikan jika para pejabat, terlebih Penjabat Gubernur Sulbar tidak sensitif dengan kenaikan BBM yang saat ini memilukan, kesannya memang tidak memiliki komitmen membangun Sulbar. Terlebih kepada penyintas gempa di Aholeang-Rui," imbuhnya.
Sugiarto mengemukakan seharusnya Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik fokus membangun ekonomi Sulbar secara riil, menyentuh langsung usaha kecil, bukan sekadar pencitraan.
"Festival Sandeq bagus, tapi evaluasi harus dilakukan efeknya sama ekonomi Sulbar, apa yang tampak masih jauh dari harapan. Malah jadi ajang jalan-jalan ke Balikpapan, meski Pj Gubernur mengeluarkan surat edaran larangan dinas luar bagi seluruh ASN Lingkup Pemprov Sulbar yang ditandatangani 31 Agustus 2022 kemarin," kata dia.
"Toh masih banyak pejabat yang keluar daerah dengan izin langsung gubernur, sebab ditegaskan dalam SE boleh keluar atas izin langsung Pj Gubernur," sebut Sugiarto.
ADVERTISEMENT
Dia juga mempertanyakan dalih mempromosikan Sulawesi Barat dan menggaungkan penyangga IKN, namun Sulbar dianggap tidak mempunyai keunggulan komparatif.
"Tidak jelas apa yang menjadi penyangga? Produk yang berkelanjutan apa? Hasil petani apa yang menjadi kebanggaan, semuanya masih semu, hanya lip service meninabobokan kesadaran," tutur Sugiarto.
"Terlebih masyarakat kini merasakan dampak naiknya harga BBM, bahan pokok merangkak naik sementara pendapatan ekonomi makin tidak jelas. Kesannya memang Sulbar hanya dijadikan sapi perah untuk menghasilkan uang, lalu dikumpul untuk dihabiskan dengan foya-foya di luar daerah Sulbar," pungkas Sugiarto.
Sebelumnya, Pemprov Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan Festival Sandeq 2022 dengan rute mengarungi Selat Makassar dan finish di Balikpapan, Kaltim yang kemudian dirangkaikan dengan kegiatan Sulbar Expo.
ADVERTISEMENT
Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik menyebut Sulbar Expo merupakan rangkaian acara Festival Sandeq 2022 sekaligus memeriahkan Hari Olahraga Nasional. Sulbar Expo sendiri, kata dia, menjadi ajang mempromosikan produk lokal Sulbar
"Kami bersyukur dukungan dari berbagai pihak," ungkap Akmal Malik, dalam keterangan tertulisnya.
Pembukaan Sulbar Expo itu ditandai dengan pemutaran video perjalanan Festival Sandeq yang start dari Tanjung Silopo, Polewali Mandar, dan finish di Pantai Manggar, Balikpapan.
Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi, menuturkan bahwa Sulbar Expo menjadi ajang memperkuat kerja sama dan berkolaborasi dalam proses pembangunan IKN.
"Ini sebagai komitmen kita bersama dalam mendukung IKN," kata Suraidah.