Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten Media Partner
Gotong Royong Warga Desa Buntubuda, Mamasa, Bersihkan Material Longsor
11 Juni 2020 16:25 WIB

ADVERTISEMENT
Tradisi atau sikap gotong royong masih dilestarikan warga Mamasa, Sulawesi Barat. Meskipun perilaku gotong royong sudah luntur di beberapa daerah, namun masyarakat yang berada di wilayah pegunungan Quarles itu masih menjaga kebersamaan dalam melaksanakan suatu kegiatan.
ADVERTISEMENT
Sikap gotong royong ini telah menjadi tatanan sosial bagi masyarakat Mamasa dan telah melekat sejak dulu hingga kini. Sebuah rekatan hubungan persaudaraan antarsesama yang begitu terpelihara dengan utuh.
Tradisi gotong royong ini dilakukan sejumlah pemuda dan masyarakat di Desa Buntubuda, Mamasa, Rabu (10/6). Mereka bekerja sama membuka kembali akses jalan menuju persawahan akibat longsor yang melanda areal persawahan milik warga, beberapa hari lalu.
Sesekali canda tawa dari mereka sambil saling bahu-membahu menggali perbukitan untuk membuka akses jalan yang akan dilalui ke sawah dan untuk mengangkut hasil pertanian.
"Ini sebagai salah satu tradisi sejak turun temurun bagi masyarakat kami. Di mana jika ada salah satu masyarakat yang membutukan bantuan, maka dengan spontan kita terpanggil secara moril untuk membantunya," ungkap Yopi, salah seorang pemuda Desa Buntubuda.
Menurutnya, kebiasaan gotong royong tersebut sudah lazim dilakukan warga setempat. Tak hanya saat mengerjakan sesuatu untuk kepentingan bersama, namun juga gotong royong itu dilakukan untuk membantu tetangga yang membutuhkan bantuan.
ADVERTISEMENT
"Kalau di daerah perkotaan mungkin tradisi ini tidak lagi kita temukan, namun di sini kami masih tetap pelihara sebagai sebuah warisan leluhur. Jika ada satu di antara kami yang membutuhkan bantuan, maka kami akan berbondong-bondong datang untuk membantu," ujarnya.
Yopi berharap tradisi gotong royong tersebut tetap terjaga meskipun di era modern saat ini yang mulai meninggalkan kebiasaan komunal.
"Sikap gotong royong ini akan tetap lestari jika dirawat dan dilakukan generasi saat ini," pungkasnya.