news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ibu Hamil di Sulbar Terpaksa Ditandu Sejauh 16 Kilometer karena Jalan Rusak

Konten Media Partner
22 Juni 2020 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Dusun Panasuan, Mamuju, menandu seorang ibu hamil sejauh 16 kilometer karena akses jalan rusak dan tidak bisa dilalui kendaraan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Warga Dusun Panasuan, Mamuju, menandu seorang ibu hamil sejauh 16 kilometer karena akses jalan rusak dan tidak bisa dilalui kendaraan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Dusun Panasuan, Desa Sandapang, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terpaksa menandu seorang ibu hamil dengan berjalan kaki sejauh 16 kilometer menuju ibu kota kecamatan, Sabtu (20/6).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dilakukan lantaran akses jalan menuju wilayah tersebut rusak dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Warga harus melalui jalan berlumpur setinggi lutut orang dewasa untuk sampai ke ibu kota Kecamatan Kalumpang.
"Kondisi ibu yang ditandu sudah hamil tua. Warga berangkat Sabtu pagi dari Panusuang menuju Karama dengan berjalan kaki sejauh 16 kilometer. Dari Karama, dilanjutkan dengan naik perahu katinting (perahu bermotor) menuju Kalumpang yang merupakan ibu kota kecamatan," ungkap Asril L. Midung, warga Kecamatan Kalumpang, saat dihubungi, Senin (22/6).
Dari Kalumpang, warga yang sedang hamil tua tersebut selanjutnya dirujuk ke RSUD Mamuju dengan menggunakan mobil ambulans.
"Tiba Sabtu sore di RSUD Mamuju dan langsung menjalani operasi sesar," imbuh Asril.
Dusun Panasuan merupakan salah satu dusun yang berada di pedalaman Mamuju. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kondisi jalan yang rusak tersebut sudah lama tidak mendapat perhatian pemerintah setempat. Padahal, kata dia, jalan tersebut merupakan akses utama warga menuju ke ibu kota Kecamatan Kalumpang dan Mamuju.
"Jadi memang sudah sering ada warga yang ditandu. Beberapa bulan lalu ada warga yang mengalami kecelakaan karena tertimpa pohon juga ditandu untuk kemudian dibawa ke Mamuju dan kakinya diamputasi," ujarnya.
Menurutnya, saat kondisi kering, jalan di Desa Sandapang tersebut masih bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat jenis double cabin. Namun saat musim hujan, kondisi jalan berlumpur hingga sampai lutut orang dewasa.
"Tahun 2014 warga sempat swadaya untuk memperbaiki jalan, namun sekarang sudah tidak bisa dilalui," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Asril menuturkan, warga setempat sudah mengajukan proposal perbaikan jalan, namun karena kondisi saat ini pandemi COVID-19 sehingga dana perbaikan jalan tersebut dialihkan untuk penanganan COVID-19 oleh Pemkab Mamuju.
"Harapan kami tentunya ada perhatian dari pemerintah untuk perbaikan jalan, khususnya dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat," harapnya.
Warga berharap ada perbaikan jalan menuju desanya. Foto: Dok. Istimewa
-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.