Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kata Kapolda Sulbar soal Kasus Pembunuhan Pasutri di Mamasa yang Belum Terungkap
1 Januari 2023 15:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Barat Irjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca mengakui hingga kini pihaknya belum berhasil mengungkap kasus pembunuhan pasangan suami-istri di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa , yang terjadi pada Minggu (7/8/2022) pagi.
ADVERTISEMENT
Empat bulan berlalu, tim gabungan yang dibentuk Kapolda Sulbar itu belum menemukan titik terang kasus pembunuhan Kepala SMAN 2 Buntu Malangka, Pore Padang (54) dan istrinya Sabriani (50), yang diduga dilakukan lebih dari satu orang pelaku tersebut.
"Kita sudah lakukan upaya-upaya, mungkin ini kasus luar biasa. Satu bulan pertama itu ditangani dengan Polres (Mamasa) tapi belum juga terungkap. Kita tarik ke Polda, kita sudah datangkan dari Mabes Polri. Bayangkan itu dari Puslabfor, dari Inafis, dari tim IT termasuk Polda Sulsel back up kita," ungkap Verdianto, Jumat (30/12/2022).
"Artinya kita semua kerahkan tenaga, pikiran, waktu dan biaya, kita kerahkan untuk mengungkap itu. Namun kembali lagi tingkat kesulitannya memang cukup tinggi, sehingga sampai sekarang kita belum bisa mengungkap," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Verdianto menambahkan, pihaknya masih terus berupaya mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan pasutri di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, tersebut.
"Tapi percayalah, tim kita masih berada di sana memantau terus monitor perkembangannya, apabila ada nanti informasi-informasi penting pasti kita ungkap," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan korban bernama Pore Padang (54) dan istrinya Sabriani (50) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Kecamatan Aralle, Mamasa, pada Minggu (7/8/2022) pagi.
Sementara dua anak korban selamat dalam peristiwa maut tersebut, satu orang di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita luka serius.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Barat, Kombes Pol I Nyoman Artana mengungkapkan, tim penyidik gabungan belum mengungkap kasus pembunuhan ini lantaran minimnya informasi yang bisa menjadi petunjuk bagi kepolisian.
ADVERTISEMENT
"Kita bekerja dengan informasi awal yang sangat terbatas, sehingga menjadi keterlambatan kita untuk mengungkap kasus ini," ujar I Nyoman Artana saat ditemui di Mapolda Sulbar, Kamis (15/9/2022).
Menurut dia, tim penyidik gabungan juga telah memeriksa lebih dari 60 orang saksi serta melakukan olah TKP sebanyak 7 kali. Selain itu, dalam mengusut kasus pembunuhan ini tim penyidik gabungan dari Polda Sulbar dan Polres Mamasa dibantu tim dari Polda Sulsel dan Mabes Polri.
"Bahkan 8 rumah yang kita kira ada keterlibatan dalam kasus ini sudah digeledah. Kami akan berusaha semaksimal mungkin mengungkap kasus ini," pungkasnya.