Ketua DPRD Sulbar Minta Pelabuhan Simboro Mamuju Segera Dibenahi

Konten Media Partner
14 Juni 2021 18:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPRD Sulawesi Barat, Sitti Suraidah Suhardi. Foto: Awal Dion/SulbarKini
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRD Sulawesi Barat, Sitti Suraidah Suhardi. Foto: Awal Dion/SulbarKini
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD Sulawesi Barat (Sulbar), Sitti Suraidah Suhardi, angkat bicara terkait Pelabuhan Simboro Mamuju yang hingga kini belum beroperasi usai gempa 6,2 magnitudo mengguncang Mamuju dan Majene pada 15 Januari 2021.
ADVERTISEMENT
Menurut Suraidah, dirinya berharap pelabuhan kapal feri yang menghubungkan Mamuju dan Balikpapan, Kalimantan Timur, itu bisa secepatnya dibenahi karena mengalami kerusakan imbas gempa 6,2 magnitudo.
"Saya juga sudah mendapat masukan masyarakat di Simboro sekitar pelabuhan. Mereka mengeluhkan itu, tetapi kita perlu sadari bahwa karena gempa kemarin sehingga mengakibatkan kerusakan di areal dermaga," kata Suraidah, Senin (14/6/2021).
Dia mengungkapkan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Barat agar dilakukan pembenahan secepatnya di Pelabuhan Simboro Mamuju.
"Saya juga sudah menyampaikan ke Dinas Perhubungan tolong dipercepat. Tetapi mereka juga harus menunggu anggaran dari pemerintahan pusat karena tidak ada anggarannya untuk membenahi areal pelabuhan tersebut," imbuh Suraidah.
"Kita berharap mudah-mudahan pemerintah pusat segera menurunkan anggarannya ke Pemprov Sulbar agar pelayanan di pelabuhan ini kembali beroperasi," sambungnya.
Dermaga Pelabuhan Simboro yang hingga kini belum beroperasi. Foto: Awal Dion/SulbarKini
Suraidah tak menampik Pelabuhan Simboro Mamuju yang tak kunjung beroperasi berimbas pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta masyarakat sekitar yang menggantungkan pendapatan ekonomi dari aktivitas pelabuhan, mulai dari pedagang maupun buruh kapal.
ADVERTISEMENT
"Memang sangat merugikan kita. Untuk sementara mungkin dimaksimalkan pelabuhan ini (Simboro) dialihkan ke pelabuhan Belang-belang," tuturnya.
Abdul Azis Syakur, salah seorang buruh kapal di Pelabuhan Simboro Mamuju berharap pihak terkait untuk segera melakukan pembenahan di area pelabuhan sehingga bisa beroperasi kembali.
Menurut dia, masyarakat di sekitar pelabuhan banyak menggantungkan hidupnya untuk mencari nafkah di Pelabuhan Simboro Mamuju sebagai penjual dan buruh kapal.
"Pedagang kaki lima dan buruh kapal kebingungan mencari pekerjaan karena mereka sudah berbaur bekerja di Pelabuhan Simboro kurang lebih 20 tahun," tandasnya.