Khawatir Tsunami dan Gempa Susulan, Warga Majene Mengungsi di Perbukitan

Konten Media Partner
15 Januari 2021 0:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Majene, Sirajuddin. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Majene, Sirajuddin. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
MAJENE - Khawatir terjadinya gempa bumi susulan dan tsunami pascagempa berkekuatan 5,9 magnitudo yang terjadi pada Kamis (14/1) siang, sejumlah warga di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dilaporkan memilih mengungsi di perbukitan dengan mendirikan tenda darurat.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Majene, Sirajuddin, mengatakan ratusan warga yang mengungsi itu tersebar di beberapa titik yang berasal dari empat kecamatan yang berada di pesisir pantai, yaitu Sendana, Tammeroddo Sendana, Tubo Sendana, dan Malunda. Pengungsi didominasi anak-anak dan wanita.
"Ratusan warga mengungsi ke wilayah pegunungan di Kabupaten Majene karena takut akan terjadi gempa susulan atau terjadinya tsunami," kata Sirajuddin.
Selain itu, dari laporan sementara, puluhan rumah warga di daerah tersebut rusak akibat guncangan gempa berkekuatan 5,9 magnitudo tersebut. Mulai dari rusak ringan, rusak sedang, hingga rusak parah.
"Warga yang mengungsi kita sudah imbau bahwa gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Sirajuddin menambahkan, pemerintah setempat bersama BPBD akan segera melakukan pendampingan terhadap warga yang terdampak gempa. Wilayah di Kabupaten Majene yang paling terdampak gempa berada di Kecamatan Malunda.
ADVERTISEMENT
"Kami juga imbau warga agar tetap tenang dan tidak panik serta tidak mempercayai informasi-informasi yang belum pasti kebenaranya," tuturnya.
Tim PMI Majene melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak gempa. Foto: Dok. Patmawati Fahmi
Ketua PMI Majene, Patmawati Fahmi, menambahkan saat ini beberapa warga memilih mengungsi karena kekhawatiran terjadinya gempa susulan dan tsunami.
"Setelah memantau dan mengikuti informasi dari jejaring, saya menginstruksikan untuk penanganan cepat dari jajaran PMI Majene dalam proses evakuasi warga dan penanganan terhadap korban akibat gempa di wilayah Kecamatan Malunda," tulis Patmawati di akun media sosialnya.
"Sampai saat ini, di sekitar wilayah Malunda, ada juga di wilayah Tubo, banyak warga yang mengungsi. Dan dibutuhkan tenda pengungsi, logistik, makanan siap saji, dan penerangan, berdasarkan pemantauan dari rekan PMI di wilayah tersebut. Tentu kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani serta mengakomodir kebutuhan warga," ujar istri almarhum mantan Bupati Majene, Fahmi Massiara ini.
ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (14/1), sekitar pukul 14.35 WITA. Data BMKG, gempa ini berpusat pada jarak 4 kilometer arah barat laut Kabupaten Majene, Sulbar, pada kedalaman 10 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, dalam keterangannya yang diterima Sulbar Kini.
Mari donasi sekarang