Konten Media Partner

Kisah Randy, Mahasiswa yang Pilih Bantu Pengungsi Gempa Ketimbang Pulang Kampung

19 Januari 2021 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Randy, mahasiswa yang pilih tinggal dan membantu korban gempa di Mamuju, Sulbar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Randy, mahasiswa yang pilih tinggal dan membantu korban gempa di Mamuju, Sulbar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
MAMUJU - Randy, salah satu mahasiswa asal Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menolak diajak pamannya pulang kampung pascagempa 6,2 magnitudo memporak-porandakan wilayah Mamuju pada Jumat (15/1) dini hari kemarin. Dirinya memilih bertahan untuk membantu pengungsi.
ADVERTISEMENT
Menurut Sarman, paman Randy, sesaat usai gempa terjadi ia ke sana kemari mencari keponakannya, karena saaat itu telepon genggam milik Randy sedang tidak aktif. Pada Jumat (15/1) pagi ia menemukan kemenakannya itu di tengah kerumunan orang banyak di sebuah pelataran Masjid Muhammadiyah Mamuju, sedang sibuk membantu melayani pengungsi.
“Pulangki anakku, tidak om, saya masih bertugas, suara pelan dengan kepala tertunduk dalam dekapanku memecah tangis,” ungkap Sarman, meniru percakapan dengan dengan keponakannya pagi itu.
Kata Sarman, berkali-kali ia mengajak keponakannya untuk pulang kampung pascagempa. Namun, ia tetap menolak; ia lebih memilih untuk membantu pengungsi di sana.
"'Salam sama Mama dan Papa saja Om. Saya sedang tugas.' Hanya itu jawaban dari Randy saat saya mengajaknya untuk pulang. Saya paham betul keteguhan hatinya untuk memilih membantu sesama ketimbang ikut dengan saya,” ucap Sarman kepada Tim SulbarKini, Selasa (19/1/2021).
ADVERTISEMENT
Foto: Dok. Istimewa
Randy merupakan salah satu mahasiswa semester akhir di Universitas Tomakaka Mamuju, Jurusan Hukum. Saat dikonfirmasi, dia membenarkan bahwa pascagempa, ia didatangi pamannya untuk diajak pulang ke kampung halamannya di Sendana, Mambi.
“Iya kak, berapa kali saya diajak untuk balik sama om Sarman, tetapi saya tetap memilih bertahan untuk membantu warga di sini yang menjadi korban gempa. Sebagai makhluk sosial di situasi sulit seperti ini tentu sangat mengundang rasa kemanusiaan, apalagi situasinya sangat parah dan relawan masih sangat terbatas,” ungkapnya.
Hingga saat ini belum ada niatnya untuk pulang, meskipun kedua orang tuanya masih sering menelepon dan memintanya untuk pulang karena khawatir, Randy tetap berada pada pendiriannya untuk membantu warga di sana yang menjadi korban gempa.
ADVERTISEMENT
“Tadi malam Mama saya nelepon lagi, minta agar saya balik, mungkin karena khawatir. Tapi sesudah diberi penjelasan akan tugas saya sebagai relawan, dia paham,” katanya.
Hingga saat ini memasuki hari kelima pascagempa 6,2 magnitudo melanda Mamuju dan Majene. Randy bersama rekan-rekan relawan lainya masih terus membantu melayani warga yang masih berada di pengungsian.
Mari donasi sekarang