Korban Banjir Bandang Masamba Mulai Bersihkan Rumah dari Timbunan Lumpur

Konten Media Partner
25 Juli 2020 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Material lumpur menimbun rumah warga pascabanjir bandang menerjang Masamba, Luwu Utara. Foto: Awal Dion/sulbarkini
zoom-in-whitePerbesar
Material lumpur menimbun rumah warga pascabanjir bandang menerjang Masamba, Luwu Utara. Foto: Awal Dion/sulbarkini
ADVERTISEMENT
Memasuki hari ketiga belas pascabanjir bandang, warga Lingkungan Lombo, Kelurahan Bone Tua, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mulai membersihkan rumah mereka dari timbunan lumpur.
ADVERTISEMENT
Berbekal alat seadanya seperti cangkul, sekop, dan pompa air, warga membersihkan air dan lumpur yang menimbun rumah mereka.
Sudirman, salah seorang warga mengatakan, material banjir berupa lumpur menimbun rumahnya dengan ketinggian sekitar 2 meter lebih dan terpaksa mengungsi di rumah keluarganya.
Ia merasa beruntung karena bisa menyelamatkan diri bersama keluarganya saat banjir bandang menerjang. Sudirman mengaku masih trauma untuk kembali tinggal di rumahnya apabila bantaran Sungai Masamba tidak dibangun tanggul.
"Kalau dirasa aman kami kembali ke sini. Tetapi kalau tidak, terpaksa mencari tempat lain karena masih trauma," ujarnya, Sabtu (25/7).
Ia berharap pemerintah daerah menurunkan alat berat untuk membantu warga mengeruk lumpur yang menutupi rumah mereka.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap pemerintah segera menurunkan alat berat untuk mengeruk tanah yang menutupi rumah kami," ucapnya.
Amrullah, warga lainnya, mengatakan pascabanjir bandang warga belum berani untuk kembali ke rumahnya. Selain rumah mereka rusak dan tertimbun lumpur, aliran Sungai Masamba juga masih dipenuhi material lumpur yang sewaktu-waktu bisa meluap.
"Untuk saat ini kami hanya membersihkan rumah dan belum berani untuk kembali tinggal," tuturnya.
Warga membersihkan rumahnya dari timbunan lumpur. Foto: Awal Dion/sulbarkini
Saat ini, Pemkab Luwu Utara bekerja sama dengan Pemprov Sulawesi Selatan, TNI, dan Polri mulai membangun hunian sementara (huntara) bagi warga yang terdampak banjir bandang. Sebanyak 400 unit huntara tersebut ditargetkan rampung dalam satu bulan ke depan untuk menampung para pengungsi.
Selain huntara, Pemkab Luwu Utara bersama Kementerian PUPR juga akan menyiapkan rumah tetap bagi korban bencana banjir bandang.
ADVERTISEMENT
"Untuk pembangunan rumah tetap atau rumtap, sementara dalam proses assesment dari Dinas PRKP2 Kabupaten Luwu Utara untuk memastikan berapa rumah rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan, termasuk rumah-rumah yang ada di bantaran sungai," kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Menurutnya, warga yang sebelumnya tinggal di bantaran sungai akan direlokasi. Pihaknya sudah menyiapkan dua lokasi untuk rumah tetap, yakni di Dusun Porodoa Mappedeceng seluas 12,9 hektare dan Desa Kamiri, Masamba, seluas 14 hektare.
"Relokasi ini tak bisa ditawar-tawar lagi mengingat penanganan panjang harus kita lakukan, terutama normalisasi sungai dan antisipasi kemungkinan banjir susulan," pungkasnya.