Leukemia Pupuskan Mimpi Bocah 7 Tahun di Mamuju untuk Sekolah

Konten Media Partner
22 Juli 2019 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Isa dinyatakan mengidap leukemia satu bulan lalu. Padahal ibunya sudah mendaftarkan Isa ke SD Negeri Rantedango, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat., Foto: Dok. Yayasan Marandang Sulbar
zoom-in-whitePerbesar
Isa dinyatakan mengidap leukemia satu bulan lalu. Padahal ibunya sudah mendaftarkan Isa ke SD Negeri Rantedango, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat., Foto: Dok. Yayasan Marandang Sulbar
ADVERTISEMENT
Isa, bocah berusia 7 tahun di Dusun Batang Barana, Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terpaksa batal bersekolah karena mengidap leukemia. Padahal orang tua Isa sudah mendaftarkannya ke Sekolah Dasar (SD) Negeri Rantedango, Kecamatan Kalukku, untuk tahun ajaran 2019/2020.
ADVERTISEMENT
Bocah itu dinyatakan mengidap leukemia sekitar satu bulan lalu dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Kedua orang tua Isa, Nurdin dan Salma, sedih dengan kondisi anaknya dan tak punya cukup biaya untuk pengobatan.
Nurdin, ayah Isa, sehari-hari bekerja menggarap kebun dan kerap kali menyambi sebagai buruh bangunan. Kini dia harus bekerja lebih keras untuk biaya pengobatan Isa, terlebih mereka belum bisa mengakses pelayanan kesehatan gratis karena belum memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Dokter menyarankan untuk melakukan kemoterapi, namun kami tidak sanggup karena biayanya yang mahal. Kami belum memiliki kartu BPJS dan Isa terpaksa menjalani perawatan melalui jalur umum. Kami sementara urus BPJS-nya," ujar ibu Isa, Salma, Senin (22/7).
ADVERTISEMENT
Orang tua Isa saat ini masih ber-KTP Polewali Mandar, meski mereka sudah tinggal di Mamuju sejak 2017. Salma mengatakan dia dan suaminya pernah merantau ke Malaysia sampai 2014.
"Kami cukup sedih setelah tahu Isa mengalami leukemia dan kondisi tubuhnya yang semakin lemah," ujar Salma.
Sebelumnya Isa dirawat di Ruang Cempaka Rumah Sakit (RS) Umum Daerah Mamuju. Namun karena kondisinya yang semakin lemah, terpaksa dia dipindah ke Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, untuk perawatan yang lebih baik.
[Sapriadi]