Konten Media Partner

Lomba Gerobak Sapi Hias Meriahkan Festival Kayumaloa 2019

26 Oktober 2019 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu gerobak sapi yang dihias sedemikian rupa yang ikut dilombakan di Festival Kayumaloa 2019. Foto: Dok. Abdul Hakim M
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu gerobak sapi yang dihias sedemikian rupa yang ikut dilombakan di Festival Kayumaloa 2019. Foto: Dok. Abdul Hakim M
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu kembali menggelar Festival Kayumaloa yang digelar di Pantai Koa-koa, Dusun Kayumaloa, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, Sabtu (26/10) hingga Minggu (27/10).
ADVERTISEMENT
Festival yang menjadi agenda tahunan Pemkab Pasangkayu yang dulunya bernama Kabupaten Mamuju Utara ini menampilkan perlombaan tradisional, yakni lomba hias gerobak sapi, lomba gerobak sapi, dan lomba perahu katinting.
Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa, mengatakan pelaksanaan festival Kayumaloa ini merupakan salah satu upaya pemerintah setempat untuk mempertahankan warisan budaya lokal. Menurutnya, gerobak sapi dan perahu katinting sejak lama sudah menjadi alat transportasi warga setempat.
"Katinting dan gerobak sapi merupakan alat transportasi yang sudah lama digunakan masyarakat Pasangkayu untuk mencari rezeki sejak dahulu kala," kata Agus, Sabtu (26/10).
"Kalau ada acara lamaran, orang pakai gerobak sapi. Jadi, dulu kalau sudah memiliki gerobak sapi, kita sudah bisa bangga ibaratnya sekarang memiliki mobil. Begitu pun dengan perahu katinting yang dipakai mencari ikan dan sebagai alat transportasi," tambahnya.
Gerobak sapi yang dihias ibaratnya ruang kelas. Foto: Dok. Abdul Hakim
Gerobak sapi hias lainnya yang turut memeriahkan Festival Kayumaloa 2019.
Di samping mengenalkan warisan budaya lokal, kata Agus, Festival Kayumaloa ini juga bertujuan memperkenalkan destinasi wisata Pantai Koa-koa yang memiliki bentangan garis pantai yang panjang dan luas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kawasan pantai ini terasa sejuk dengan sejumlah pepohonan yang tumbuh di pinggir pantai.
"Tahun-tahun mendatang kami berharap partisipasi masyarakat bisa lebih ditingkatkan lagi. Suasana tradisional juga diperkental sehingga betul-betul menampilkan budaya lokal masyarakat Bambalamotu dan Pasangkayu," tandasnya.
Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa (topi hitam, kaos putih), pada pembukaan Festival Kayumaloa di Pantai Koa-koa. Foto: Dok. Istimewa
Tari tradisional pada pembukaan Festival Kayumaloa 2019. Foto: Dok. Istimewa