Menikmati Panorama Hamparan Awan di Puncak Saludengeng, Mamasa

Konten Media Partner
26 Januari 2020 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menikmati pemandangan hamparan awan putih di Puncak Saludengeng, Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Zulkifli
zoom-in-whitePerbesar
Menikmati pemandangan hamparan awan putih di Puncak Saludengeng, Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Zulkifli
ADVERTISEMENT
Keindahan alam wilayah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, memang tidak perlu diragukan lagi. Satu-satunya kabupaten di Sulbar yang berada di wilayah pegunungan dan berbatasan langsung dengan Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini, dianugerahi keindahan alam yang menyejukkan mata, asri, dan masih sangat alami.
ADVERTISEMENT
Salah satunya keindahan alamnya yang kini mulai dikenal oleh masyarakat luas, yakni puncak Saludengeng di Desa Saludengeng, Kecamatan Bambang.
Beberapa bulan terakhir, daerah yang dikelilingi oleh pegunungan ini mulai ramai dikunjungi. Itu dikarenakan pengunjung dapat menyaksikan hamparan awan yang menutupi sebagian wilayah Kecamatan Mambi dan Kecamatan Bambang.
Di puncak Saludengeng ini, warga desa juga telah menyediakan beberapa spot untuk berswafoto. Karena untuk ke sini disarankan untuk menginap guna menikmati hamparan awan di pagi hari, warga juga telah meratakan gundukan-gundukan tanah yang dibuat berbentuk segi empat yang bersusun sebagai tempat untuk memasang tenda.
Tak hanya hamparan awan saja yang dapat dinikmati di Puncak Saludengeng ini. Di sekeliling puncak, pengunjung dapat menikmati pemandangan pegunungan yang asri serta persawahan masyarakat tersusun rapi di kaki gunung.
ADVERTISEMENT
Di sisi timur, pengunjung dapat menyaksikan sebagian badan air terjun Sambabo yang merupakan air terjun tertinggi di Sulbar dengan ketinggian sekitar 200 meter.
Untuk melihat panorama hamparan awan putih di pagi hari, banyak pengunjung memilih menginap dengan memasang tenda. Foto: Dok. Zulkifli
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke puncak Saludengeng ini, jika berangkat dari ibu kota Provinsi Sulbar, Mamuju, jaraknya sekitar kurang lebih 100 kilometer atau sekitar 3 sampai 4 jam melalui jalan poros Kalukku-Mamasa. Jika berangkat dari pusat kota Kabupaten Mamasa, jaraknya sekitar 40 kilometer.
Namun untuk ke sini, pengunjung disarankan untuk menggunakan kendaraan roda dua. Pasalnya, meski sudah diaspal beton, akses jalan menuju tempat ini terbilang cukup parah.
Beberapa titik badan jalan sulit untuk dilalui. Warga juga telah menyediakan tempat untuk parkir kendaraan sebelum memulai perjalanan dengan berjalan kaki.
ADVERTISEMENT
Menuju puncak Pasapa, Anda akan berjalan kaki sekitar kurang lebih 500 meter. Meski terbilang dekat, namun cukup melelahkan dengan medan jalan yang terus menanjak sampai di puncak.
Dalam perjalanan menuju puncak Pasapa ini, pengunjung akan mendapati tulisan-tulisan yang ditempelkan ke batang pohon. Isi tulisan tersebut mengingatkan kepada pengunjung untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Pemandangan hamparan awan putih di Puncak Saludengeng. Foto: Dok. Zulkifli
"Mulai dari bawah (tempat parkir kendaraan), ada beberapa tulisan di kertas ditempelkan ke batang pohon untuk mengingatkan pengunjung agar tidak buang sampah di sembarang tempat. Di sini kami telah menyediakan tempat pembuangan sampah. Kan bagus juga toh kalau bersih dilihat," kata Fadli, salah seorang warga Desa Saludengeng, Minggu (26/1).
Sawal Akbar (26), salah seorang pengunjung, mengaku sangat terpukau menyaksikan keindahan alam di sekeliling puncak Saludengeng.
ADVERTISEMENT
Dia berharap pemerintah setempat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa dapat memperhatikan daerah tersebut, utamanya akses jalan. Menurutnya, puncak Saludengeng berpotensi menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Kabupaten Mamasa.
"Karena kalau jalannya bagus, otomatis banyak orang datang ke sini. Ini saja belum terlalu bagus sudah mulai ramai, apalagi kalau sudah bagus," ujarnya.
(Zulkifli)