Menteri Pertanian Target Peningkatan Produksi Kedelai di Sulawesi Barat

Konten Media Partner
4 November 2020 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri panen kedelai pola kemitraan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri panen kedelai pola kemitraan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama Gurbenur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar dan Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, melaksanakan panen kedelai di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Rabu (4/11).
ADVERTISEMENT
Panen kedelai di lokasi tersebut merupakan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dengan dukungan pemerintah daerah untuk menyokong ketahanan pangan nasional dari Sulawesi Barat.
Dalam kesempatan itu, Mentan SYL menyatakan penyediaan kedelai dalam jumlah mencukupi sangat penting sebagai bahan pangan bergizi bagi masyarakat. Dikatakan, pemenuhan pangan masyarakat membutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder di tengah kondisi pandemi COVID-19.
"Untuk 273 juta penduduk Indonesia, kita harus produksi sebanyak-banyaknya dan kebutuhan kedelai itu 2 sampai 3 juta ton. Orang di Pulau Jawa tidak bisa makan tanpa tahu dan tempe. Sekarang kita banyak dipenuhi oleh impor, sementara di luar sana juga takut kehilangan sumber dayanya. Jadi kita tanam kedelai sekarang biar kita tahun depan kecukupan kedelai," kata Syahrul dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Adapun kendala saat ini, sambungnya, benih kedelai bersertifikat terbatas dan sebagian besar terkonsentrasi di Jawa dengan masa kadaluarsa benih pendek sekitar empat bulan. Syahrul menyebutkan hal itu butuh dukungan dari daerah yang memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan produksi kedelai.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri panen kedelai pola kemitraan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
Sebagai bentuk komitmen Kementerian Pertanian, tahun ini dikembangkan bantuan budi daya kedelai seluas 500 hektar di Polewali Mandar. Mentan memerintahkan jajarannya agar mendampingi produksi pertanaman di Polman dengan menjaga kualitas bibit tanaman yang terbaik.
"Ditjen Tanaman Pangan, ganti bibit di sini (untuk seluruh komoditas). Seribu hektare bibit ya, mau padi, jagung, kedelai, nanti Bupati yang bantu aturnya mau dikasih kemana bibit ini," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Polewali Mandar, Hassani menyebutkan, pertanaman kedelai yang dipanen kali ini adalah hasil dari pertanaman yang dimulai pada akhir bulan Juli sampai dengan pertengahan bulan Agustus 2020 dari varietas kedelai Argomulyo dan Anjasmoro.
ADVERTISEMENT
"Benih yang digunakan merupakan bantuan pemerintah, mayoritas di sini menggunakan varietas Anjasmoro. Beberapa petani memang menukar benihnya dengan Argomulyo, karena Argomulyo bijinya lebih besar dan umurnya lebih genjah," jelas Hassani.
Luasan tanaman kedelai yang di panen di Kecamatan Wonomulyo pada musim kali ini dihasilkan dari kurang lebih luasan lahan sekitar 540 hektare, sedangkan Desa Bumiayu sendiri menghasilkan luasan panen sebanyak 190 Ha.
Pada kesempatan itu, Kementerian Pertanian juga menyerahkan secara simbolis bantuan benih, alsintan, sprodik, dan bantuan lainnya untuk Sulawesi Barat senilai Rp 44,05 miliar dan bantuan senilai Rp 7,5 miliar untuk Kabupaten Polewali Mandar.