Konten Media Partner

Miris! Anak 5 Tahun di Majene Diberi Obat Kedaluwarsa dari Rumah Sakit

7 Februari 2023 18:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obat sirop kedaluwarsa yang diterima seorang pasien dari RSUD Majene. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Obat sirop kedaluwarsa yang diterima seorang pasien dari RSUD Majene. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang anak berusia lima tahun di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), menerima obat batuk sirop yang sudah kedaluwarsa saat berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene.
ADVERTISEMENT
Masa berlaku obat itu diketahui berakhir sejak 19 November 2022.
Orang tua sang anak, Subhan, mengatakan obat sirop kedaluwarsa tersebut diterimanya dari apotek RSUD Majene setelah anaknya berobat pada Sabtu (28/1/2023).
"Iya, (kedaluwarsa) November. Itu juga saya mau rencana temui direkturnya (RSUD Majene)," kata Subhan, Selasa (7/2).
Dia menuturkan, pihaknya baru mengetahui obat sirop tersebut kedaluwarsa setelah diminum sang anak empat kali berdasarkan resep dokter.
"Hampir setengah botol sudah diminum, empat kali. Saya tahu (kedaluwarsa) itu pas tanggal 6 kemarin," ujarnya.
Subhan mengakui hingga kini belum ada keluhan atau efek samping akibat obat sirop kedaluwarsa tersebut. Kendati demikian, dia menyayangkan pihak RSUD Majene lalai dan tidak teliti memberikan obat.
"Efek sampingnya belum, cuma anak saya masih batuk sampai sekarang," ucap Subhan.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, pihak kepolisian telah melakukan penyidikan atas kejadian itu.
"Sudah saya tanya sama pak Kasat. Dia bilang jangan mi diteruskan, mending ditegur saja," sebutnya.
Direktur RSUD Majene dr. Nurlinah mengakui adanya kelalaian petugas di apotek rumah sakit tersebut memberikan obat kepada seorang pasien anak.
"Ada kelalaian dari (petugas) di rawat jalan, sehingga kejadian ini terjadi," kata dia.
Nurlina menyebutkan dirinya telah memberikan teguran dan sanksi kepada petugas apotek tersebut.
"Saya berikan sanksi dipindahkan bagian bukan pelayanan langsung karena melakukan kelalaian saat melayani pasien," serunya.