Konten Media Partner

Objek Wisata 'Jalan Titian Mangrove Rewataa' Kini Hadir di Majene

4 Maret 2019 12:29 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung berfoto ria di objek wisata 'Jalan Titian Mangrove Rewataa' di Kelurahan Lalampanua, Kecamatan Pamboang, Majene. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung berfoto ria di objek wisata 'Jalan Titian Mangrove Rewataa' di Kelurahan Lalampanua, Kecamatan Pamboang, Majene. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Satu lagi objek wisata hutan mangrove hadir di Sulawesi Barat. Tepatnya di Kelurahan Lalampanua, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene.
ADVERTISEMENT
Objek wisata bernama Tracking Mangrove Rewataa atau 'Jalan Titian Mangrove Rewataa' tersebut resmi dibuka pada Sabtu (2/3) oleh Bupati Majene, Fahmi Massiara.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Kabupaten Majene, Abdul Kadir, mengatakan pembangunan objek wisata hutan mangrove tersebut melalui Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (Pisew) 2018 dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 600 juta.
Adapun fasilitas dalam objek wisata mangrove itu di antaranya jalan titian sepanjang 152 meter, empat unit gazebo, tanggul seluas 38 x 12 meter serta pos jaga yang menjadi pintu masuk ke kawasan objek wisata.
"Pengerjaan awalnya ditargetkan tiga bulan, dari Juli hingga Oktober 2018. Namun sempat molor hingga enam bulan dikarenakan kurangnya material yang dibutuhkan serta cuaca berupa hujan yang menghambat pengerjaan. Kami menggunakan material terbaik yakni kayu ulin asal Kalimantan," kata Kadir.
ADVERTISEMENT
Selain jalan titian sepanjang 152 meter, juga tersedia gazebo sebagai tempat beristirahat bagi pengunjung. Foto: Istimewa
Bupati Majene, Fahmi Massiara, mengatakan sangat mendukung pengembangan objek wisata titian jalan mangrove Rewataa tersebut karena bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar melalui kegiatan pariwisata.
Di samping itu, keberadaan wisata mangrove ini juga turut melestarikan budidaya mangrove di wilayah pesisir pantai.
"Kami bersyukur dengan adanya objek wisata yang dibangun di daerah ini. Malah kami mengharapkan di setiap kecamatan punya satu destinasi wisata andalan, baik itu wisata bahari, wisata alam, maupun atraksi budaya. Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan serta tidak membuang sampah ke laut," pesan Fahmi, melalui rilisnya yang diterima Sulbar Kini.
(Sapriadi)