Pembangunan Kembali Kantor Gubernur Sulbar Usai Gempa Perlu Perencanaan Matang

Konten Media Partner
15 April 2021 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reruntuhan kantor Gubernur Sulawesi Barat usai gempa 6,2 magnitudo. Foto: Adi Pallawalino/SulbarKini
zoom-in-whitePerbesar
Reruntuhan kantor Gubernur Sulawesi Barat usai gempa 6,2 magnitudo. Foto: Adi Pallawalino/SulbarKini
ADVERTISEMENT
Pembangunan kembali kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) usai ambruk diguncang gempa 6,2 magnitudo harus direncanakan secara matang. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas PUPR Sulbar, Muhammad Aksan.
ADVERTISEMENT
"(Pembongkaran) Bisa rampung secepatnya, namun sebelum masuk pada proses pengerjaan, harus melakukan perencanaan yang matang," kata Aksan, Kamis (15/4/2021).
Menurutnya, pembongkaran reruntuhan kantor Gubernur Sulbar diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Salah satu yang menjadi kendala para pekerja adalah sebagian besar material bangunan terbuat dari baja sehingga memerlukan metode khusus dan tenaga terampil untuk melakukan proses pembongkaran kantor tersebut.
"Dalam proses pengerjaannya harus lebih berhati-hati demi keselamatan para pekerja mengingat material banyak terbuat dari baja. Jadi membutuhkan metode khusus dalam pengerjaannya, sebab kita tidak bisa menggunakan otot saja karena menyangkut masalah keselamatan para pekerja," ujarnya.
Usai pembongkaran reruntuhan, pembangunan kembali kantor Gubernur Sulawesi Barat masuk pada kategori fisik multi years contract dan baru akan dimulai pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
"Kemarin kami sudah minta izin kepada Gubernur, begitu juga pada pihak Kementerian. Sesuai arahan nantinya, jika Gubernur Sulbar sudah memerintahkan pengerjaannya, maka pekerjaan sudah mulai dilakukan," tuturnya.
Nantinya, kantor utama Gubernur Sulbar tak lagi dibangun empat lantai, tetapi hanya tiga lantai. Bencana gempa 6,2 magnitudo yang terjadi pada 15 Januari 2021 lalu menjadi salah satu pertimbangan utama serta faktor keselamatan.
"Kami akan melakukan sertifikasi bagi para tukang bangunan, sehingga para tukang dapat merakit tulangan beton dengan baik dan benar agar tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.