Puskesmas di Mamuju Buka Layanan Kesehatan 24 Jam Pascagempa 5,8 M

Konten Media Partner
12 Juni 2022 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat pascagempa 5,8 magnitudo di Mamuju. Foto: Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
zoom-in-whitePerbesar
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat pascagempa 5,8 magnitudo di Mamuju. Foto: Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
ADVERTISEMENT
Guna memastikan pelayanan kesehatan ke masyarakat tetap berjalan pascagempa 5,8 magnitudo, sejumlah Puskesmas di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, membuka layanan kesehatan selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
"InsyaAllah puskesmas dan posko pelayanannya kami buka 24 jam," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mamuju, dr. Acong, Minggu (12/6/2022).
Menurut Acong, selain Puskesmas dalam Kota Mamuju yang membuka layanan selama 24 jam, Dinkes Mamuju juga membuka pelayanan posko kesehatan di tempat pengungsian di Stadion Manakarra.
"Induknya kita buka posko di Stadion Manakarra dan semua puskesmas yang ada dalam kota Mamuju kita buka pelayanannya 24 jam," ujar dia.
Acong memastikan, selama masa tanggap darurat dirinya memastikan ketersediaan petugas kesehatan. Begitu pula ketersediaan obat-obatan.
"InsyaAllah, obat-obatannya cukup. Ada juga dari organisasi yang menyumbangkan obat, termasuk kefarmasian, apoteker, dan IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," ujar Acong.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyarankan warga yang mengungsi pascagempa 5,8 magnitudo di Mamuju pada Rabu (8/6/2022) untuk kembali ke rumah masing-masing dengan catatan tetap siaga dan waspada.
ADVERTISEMENT
Suharyanto menilai situasi di Mamuju sudah terkendali pascagempa 5,8 magnitudo.
"Di dunia ini tidak satu pun ilmu mendeteksi kapan terjadinya gempa. Tetapi dengan perkembangan semakin tinggi, BMKG sudah memasang sesar, begitu kejadian kemarin, itu kemudian timbul lagi gempa susulan 4 kali, tetapi semuanya menurun, sehingga kami pastikan situasi sudah terkendali. Mohon masyarakat tidak panik, segera kembali ke rumahnya masing masing," kata Suharyanto saat rapat koordinasi penanganan pascabencana gempa di Kantor Gubernur Sulbar, Kamis (9/6/2022).
Dalam rapat tersebut, BNPB menyarankan pemerintah untuk membentuk Satgas Tanggap Darurat yang bertujuan melakukan validasi data dampak gempa 5,8 magnitudo.
"Di tanggap darurat dilakukan penanganan awal, informasi awal 17 orang luka, jangan sampai masih ada yang tidak tertangani. Cari betul. Seminggu ini cari betul mana yang luka parah, mana gedung yang rusak. BNPB akan membantu, pertama masyarakat dan rumah masyarakat," ujar Suharyanto.
ADVERTISEMENT
"Mohon Bupati cepat saja (pendataan), BNPB membantu segera," imbuh dia.