Sayyang Pattuddu, Atraksi Kuda Menari dari Sulawesi Barat

Konten Media Partner
13 November 2019 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sayyang Pattuddu, atau kuda menari merupakan warisan budaya bagi warga suku Mandar yang sudah ada sejak masa lampau. Foto: Dok. Humas Pemkab Majene
zoom-in-whitePerbesar
Sayyang Pattuddu, atau kuda menari merupakan warisan budaya bagi warga suku Mandar yang sudah ada sejak masa lampau. Foto: Dok. Humas Pemkab Majene
ADVERTISEMENT
Sayyang Pattuddu atau atraksi kuda menari sudah menjadi agenda wisata budaya bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene di Sulawesi Barat (Sulbar).
ADVERTISEMENT
Setiap tahunnya, bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pemkab Majene menggelar Festival Sayyang Pattuddu yang diikuti sejumlah sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA.
Sayyang Pattuddu merupakan salah satu warisan budaya di Tanah Mandar yang sudah ada sejak masa lampau. Pada zaman kerajaan, hanya kaum bangsawan yang bisa melakukan sayyang pattuddu ini.
Namun seiring waktu, tradisi ini juga berkembang di masyarakat. Menaiki kuda yang sedang menari bahkan dijadikan motivasi bagi anak-anak yang telah menamatkan bacaan Alqurannya.
Bagi warga suku Mandar, tamat membaca Alquran bagi anak-anak merupakan sesuatu yang sangat istimewa dan patut disyukuri. Para orang tua atau kelompok masyarakat bakal menggelar tradisi Sayyang Pattuddu.
Dengan menggunakan pakaian adat Mandar, anak-anak tersebut diarak di atas kuda mengelilingi kampung.
ADVERTISEMENT
Kuda-kuda itu akan menari dengan cara mengangkatkan dua kaki depan dan mengangguk-anggukan kepala mengikuti arahan pawang dan irama musik kelompok parrawana (pemain rebana) serta diselingi dengan kalidanda (pantun khas Mandar).
Seekor kuda ditunggangi dua orang anak, satu to tammaq (anak yang menamatkan Alquran) dan satunya lagi massaiyyang to tammaq (pengawal anak yang menamatkan Alquran). Kuda-kuda ini akan dikawal oleh beberapa orang yang disebut passarung.
Ketua Panitia Festival Sayyang Pattuddu, Arismunandar, mengatakan tahun ini rute yang dilewati arak-arakan Sayyang Pattuddu yakni pelataran Gedung Assamalewuang Majene dan finish di area Stadion Prasamya Majene.
"Total ada 63 peserta yang mengikuti Festival Sayyang Pattuddu ini, dengan rincian SD 52 peserta, SMP 7 peserta, SMA 2 peserta, dan TPA 2 peserta," kata Arismunandar, Rabu (13/11).
ADVERTISEMENT