Konten Media Partner

Tak Kunjung Dibayarkan, Pemilik Material Bongkar Lantai di RSUD Regional Sulbar

20 Agustus 2021 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lantai di halaman RSUD Regional Sulawesi Barat yang dibongkar oleh pemilik material. Foto: Awal Dion/SulbarKini
zoom-in-whitePerbesar
Lantai di halaman RSUD Regional Sulawesi Barat yang dibongkar oleh pemilik material. Foto: Awal Dion/SulbarKini
ADVERTISEMENT
Pemilik material membongkar lantai yang menjadi tempat tenda perawatan pasien di RSUD Regional Sulawesi Barat (Sulbar). Paving block beserta pasir diambil oleh pemilik material karena tak kunjung dibayarkan oleh rekanan yang mengerjakan proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Pemilik pasir, Bahar Daeng Sila, mengungkapkan pihaknya tak kunjung dibayarkan oleh pihak kontraktor sejak pengerjaan pada pertengahan Januari 2021.
"Sudah lama, mulai bulan Januari sesudah gempa. Karena tidak ditempati rumah sakit Regional, harus buru-buru dipasangkan paving block untuk tempat perawatan pasien. Janjinya dibilang tidak lama dibayarkan, paling satu atau dua bulan," kata Bahar kepada Sulbarkini, Jumat (20/8/2021).
Bahar menambahkan, dalam proyek tersebut pihaknya hanya menyuplai pasir. Sedangkan paving block, juga sudah dibongkar dan dibawa pulang oleh pemilik material.
"Pemiliknya sudah ambil itu paving block, saya juga ambil pasirku karena otomotis sudah tidak dibayar," imbuh dia.
Bahar menyebutkan, pasir miliknya sebanyak 37 rit mobil dump truck dengan nilai Rp 18,5 juta.
ADVERTISEMENT
"Sudah berapa kali saya ketemu pihak kontraktor, alasannya tidak punya uang. Totalnya ini pasir hampir 70 rit karena ada pasirnya juga teman. Baru 7 rit saya ambil," paparnya.
Bahar bilang dirinya tidak mengetahui nilai kontrak pengerjaan lantai dan pemasangan paving block di RSUD Regional Sulbar karena tidak dipasangi papan proyek. Pihaknya hany menyuplai material berupa pasir.
"Kita hanya disuruh kasih masuk material oleh kontraktornya," ujarnya.
Pantauan Sulbarkini, pembongkaran lantai untuk lokasi perawatan pasien RSUD Regional Sulbar pascagempa 6,2 magnitudo pertengahan Januari 2021 lalu sudah dilakukan selama tiga hari.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Regional Sulbar, dr Indahwati Nursyamsi, mengungkapkan pihaknya berusaha mencarikan solusi terkait permasalahan tersebut.
"Sementara dicarikan jalan keluarnya," tandasnya.
ADVERTISEMENT