Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tim rukyatul hilal Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat tak melihat penampakan hilal karena tertutup awan tebal. Pemantauan hilal oleh Kemenag Sulbar dilakukan di Tanjung Mercusuar, Desa Sumare, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Minggu sore (5/5).
ADVERTISEMENT
"Hilal tak terlihat karena faktor bias cuaca, matahari yang terbenam diikuti oleh gumpalan awan putih tebal yang menghalangi pandangan meski sudah menggunakan teropong," kata Tim Teknis Rukyatul Hilal Sulawesi Barat, Hakim Sy Nira.
Namun demikian, menurut Hakim, berdasarkan perhitungan hisab yang dilakukan oleh tim teknis rukyatul hilal, ketinggian hilal di Mamuju sudah mencapai 5 derajat 20 menit dengan umur ketinggian derajat hilal durasi 21 menit.
"Kendala kita di Sulbar dalam pemantauan hilal memang biasanya terkendala faktor bias cuaca. Hilal jarang terlihat karena ufuk sering diikuti gumpalan awan tebal," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Barat, Muflih B Fattah, mengatakan pihaknya masih menunggu informasi rukyatul hilal dari daerah lain yang serentak dilakukan hari ini.
"Kita tak bisa melihat hilal karena terhalang awan tebal. Karena itu, kita tetap menunggu informasi dari daerah lain dan menunggu keputusan Menteri Agama tentang penentuan awal 1 Ramadan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pemantauan hilal yang dilakukan sejak pukul 16.00 WITA di Tanjung Mercusuar tersebut dihadiri perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Barat, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah bidang Binmas Islam serta perwakilan Kakan Kemenag dari Mamuju dan Mamuju Tengah.
[Sapriadi]