Tradisi 'Massapu-sapu Ulu', Berbagi di Hari Asyura Khas Mandar, Sulbar

Konten Media Partner
10 September 2019 20:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melalui kegiatan 'Massapu-sapu Ulu', Wakil Bupati Majene memberikan santunan kepada 200 anak yatim piatu. Foto: Dok. Humas Pemkab Majene.
zoom-in-whitePerbesar
Melalui kegiatan 'Massapu-sapu Ulu', Wakil Bupati Majene memberikan santunan kepada 200 anak yatim piatu. Foto: Dok. Humas Pemkab Majene.
ADVERTISEMENT
Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi tersendiri dalam memperingati hari Asyura yang jatuh tanggal 10 Muharam. Salah satunya, tradisi Massapu-sapu Ulu yang masih dilestarikan hingga kini oleh masyarakat Mandar di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
ADVERTISEMENT
Massapu-sapu Ulu yang berarti mengusap-usap kepala merupakan tradisi pemberian santunan kepada anak yatim piatu di tanggal 10 Muharam.
Mereka yang ingin berbagi akan mengusap-usap kepala anak yatim piatu sambil menyerahkan santunan yang disimpan dalam amplop. Tradisi ini umumnya dilaksanakan di masjid atau mendatangi langsung rumah anak yatim piatu tersebut.
"Seharusnya, kegiatan seperti ini disosialisasikan lagi, khususnya di setiap kecamatan di Majene supaya mereka bisa menggelar kegiatan serupa di masjidnya," ujar Wakil Bupati Majene, Lukman, saat melakukan kegiatan Massapu-sapu Ulu di Masjid Raudhatul Abidin, Kecamatan Banggae, Selasa (10/9).
Menurutnya, tradisi Massapu-sapu Ulu merupakan warisan leluhur suku Mandar yang sudah diwariskan sejak turun-temurun dan memiliki nilai sosial yang tinggi.
"Pada tahun yang akan datang, kegiatan Massapu-sapu Ulu ini harus lebih ditingkatkan lagi. Momen 10 Muharam ini seharusnya menjadi bahan introspeksi diri. Pemkab Majene juga akan terus memberikan perhatian kepada para anak yatim dan menyiapkan beasiswa berprestasi," kata Lukman.
ADVERTISEMENT
Tradisi lain masyarakat Mandar dalam menyambut hari Asyura adalah berbelanja alat dapur, seperti baskom, panci, dan gayung.
Bertepatan dengan 10 Muharam, warga akan menyerbu pasar dan toko-toko untuk berbelanja alat dapur. Hal itu diyakini bisa membawa berkah tersendiri.
(Sapriadi)