Wakil Ketua DPRD Sulbar soal PAW Satu Anggota yang Meninggal: Masih Suasana Duka

Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat Abdul Rahim. Foto: Saharuddin Nasrun/SulbarKini

Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat (Sulbar) Abdul Rahim mengatakan pembicaraan terkait proses Pergantian Antarwaktu (PAW) anggota DPRD Sulbar Obednego Depparinding yang meninggal dunia beberapa hari yang lalu tak elok di tengah suasana duka.

Politisi Partai NasDem itu menyebut, DPRD Sulbar masih berduka atas mangkatnya salah satu putra terbaik Sulawesi Barat dari Partai Perindo tersebut.

"Kepergian beliau kan baru beberapa minggu yah, sehingga tentu tidak elok, kita masih dalam suasana duka lantas kita sudah bicara soal proses PAW. Secara institusi kita ikut berduka, kita kehilangan sosok pejuang rakyat," kata Rahim, Sabtu (5/11/2022)

Kendati demikian, dia menyerahkan proses PAW terhadap mendiang Obednego Depparinding oleh Partai Perindo. Menurutnya, dalam proses PAW terdapat mekanisme partai yang berlaku secara normatif dalam pengusulan calon pengganti.

Rahim menjelaskan, partai akan berkoordinasi dengan KPU untuk menetapkan calon PAW berdasarkan pemilihan legislatif dari partai dan dapil yang sama.

"Setelah itu partai akan melakukan telaah kelayakan calon PAW yang sesuai dengan kebijakan partai. Dalam hal ini, itu menjadi hak prerogatifnya partai politik. Sejauh ini, kami belum menerima usulan," ucapnya.

1 Anggota DPRD Sulbar Terjerat Korupsi

Sementara itu, DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat juga menampik adanya pengusulan PAW terhadap salah satu kadernya, Sukri Umar, yang merupakan anggota DPRD Sulbar yang kini ditahan karena dugaan kasus korupsi.

Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulbar, Wahab Abdy, menyebutkan partainya tetap mengedepankan praduga tak bersalah dan akan melakukan pendampingan terhadap Sukri Umar.

"Kami tetap berkonsentrasi untuk memberikan pendampingan kepada bersangkutan," kata Wahab, Jumat (4/11/2022).

Dia menampik terkait adanya wacana partainya akan mengusulkan PAW untuk menggantikan posisi bersangkutan di DPRD Sulbar. Wahab memastikan, itu hanya desas-desus yang disebar oleh orang yang tak bertanggungjawab.

"Itu tidak ada. Itu informasi liar yang tentunya bukan dari partai," tandasnya.