Memutar Kenangan Lewat Radio Jadoel

Sulistyawan Ds
Jurnalis Teras Malioboro News
Konten dari Pengguna
2 April 2018 9:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sulistyawan Ds tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Memutar Kenangan Lewat Radio Jadoel
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelum ada televisi, Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang punya peran penting. Audiensnya mencakup orang-orang dari berbagai jenis pekerjaan, usia, budaya, tempat, dan kondisi sosial ekonomi yang berbeda. Perhatian mereka terfokus pada hal yang sama yaitu berita atau acara yang disajikan. Karena itu ia bersifat publik dan heterogen. Isinya terbuka bagi semua orang.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, radio mempunyai kenangan yang tak terlupakan. Hal inilah yang menginspirasi para pemilik radio lawas membentuk sebuah Komunitas bernama Padmaditya. Selain sebagai sarana sosialiasi antar kolektor radio kuno, komunitas ini juga menjadi forum diskusi tentang segala hal yang berhubungan dengan pesawat radio.
Terdapat puluhan radio lawas yang dimiliki oleh anggota komunutas ini, mulai dari radio tabung yang diproduksi pada kurun waktu 1930 serta radio transistor keluarab tahun 1960-an, dengan merk yang saat ini sudah jarang ditemui dipasar elektronik seperti Philips & Erres keluaran Belanda, Telefunken & Blaupunkt keluaran Jerman, Bence &Telesonic Transistor buatan Indonesia serta Dzintars buatan Rusia.
ADVERTISEMENT
Radio-radio tersebut sebagian besar masih berfungsi dengan baik dan dalam kondisi masih asli, tetapi ada juga radio lawas yang sudah dimodifikasi. Radio-radio lama yang dimiliki komunitas ini rata-rata memiliki ukuran yang besar, terutama radio dengan teknologi tabung yang kerangkanya terbuat dari kayu. Ukuran besar pada radio itu karena komponen tabung di dalamnya yang berfungsi sebagai penguat sinyal memang berukuran besar. Selain terbuat dari kayu, beberapa kerangka radio terbuat dari ebonit.
Terbentuknya komunitas radio lawas ini berawal dari sering bertemunya para penggemar audio lawas. Karena itu, selain kolektor radio sejumlah anggota komunitas ini banyak juga yang mengkoleksi barang-barang audio kuno seperti Gramaphone. Selain sebagai koleksi, ada juga yang menjadikan radio kuno sebagai investasi . Sebab, semakin tua umur radio maka harga jualnya juga semakin tinggi.
ADVERTISEMENT
Meskipun usianya sangat tua, namun radio-radio lawas yang dimliki komunitas ini rata-rata kondisinya sangat terawat. Bahkan sebagian besar kondisinya masih bagus dan suaranya tetap jernih. (*)
Penulis : Sulistyawan Ds