Zona Demokrasi Hadir Di Taman Pintar Yogyakarta

Sulistyawan Ds
Jurnalis Teras Malioboro News
Konten dari Pengguna
1 Mei 2018 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sulistyawan Ds tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
YOGYAKARTA --Sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan pengembangan wawasan di bidang demokrasi,  Objek Wisata  Taman Pintar Yogyakarta menghadirkan  sebuah zona baru , yang disebut dengan  Zona Demokrasi dan Pemilu (Rumah Pintar Pemilu) . Zona yang diresmikan oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti bersama  dengan Ketua KPU RI Arief Budiman. pada hari Rabu,  2 Mei 2018,  ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia  untuk memberikan edukasi kepada pengunjung Taman Pintar  mengenai gambaran sederhana proses demokrasi dan Pemilu yang ada di Indonesia.  Zona Demokrasi dan Pemilu (Rumah Pintar Pemilu) berada di lokasi yang sangat strategis, karena berada  Gedung Kotak Lantai 2  Komplek Taman Pintar Yogyakarta. 
Kepala  Taman Pintar Yogyakarta Afi Rosdiana mengungkapkan bahwa ,  melalui Zona  Demokrasi dan Rumah Pemilu   pengunjung dapat memperoleh gambaran tentang proses pemilu  dan suasana pemilu yang mendekati aslinya. Zona ini terdiri dari  beberapa ruang yaitu Ruang Tunggu, Ruang Audio Visual, Ruang Simulasi, dan Ruang Pameran.
ADVERTISEMENT
" Dalam Ruang Tunggu berisi tata cara pemungutan suara, proses pemilu, peta 498 TPSLN yang tersebar di 130 negara. Ruang Audio Visual berisi LED 65” dan backdrop beberapa foto dengan latar situasi pemilu. Ruang Simulasi berisi TPS sederhana, tempat selfi dengan latar belakang pemilu, player serta speaker audio untuk penjelasan tata cara menggunakan hak pilih. Ruang Pameran terdiri dari display alat kelengkapan TPS, alat bantu sosialisasi pemilu dari berbagai daerah, dan foto selfi dengan backdrop Istana Presiden dan diatas mimbar. Semua ruangan digambaran ini dikemas dengan beberapa ICT dan alat peraga yang interaktif. " papar Afi  kepada wartawan  Selasa, (1/5/2018) 
Ditambahkan Afi,  Zona Demokrasi dan Pemilu (Rumah Pintar Pemilu) merupakan inovasi Taman Pintar beserta KPU.  Oleh karena itu, dengan hadirnya Zona ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih, baik secara kualitas maupun kuantitas dalam seluruh proses penyelenggaraan pemilu menjadi pusat informasi kepemiluan. Selain itu , hadirnya Zona ini dimaksudkan juga untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya pemilu dan demokrasi dengan cara : memperkenalkan nilai-nilai dasar pemilu dan demokrasi (pra pemilih), meningkatkan pemahaman pentingnya demokrasi (seluruh segmen), dan menanamkan kesadaran nilai-nilai berdemokrasi (seluruh segmen).
ADVERTISEMENT
" Salah satu tolok ukur kualitas demokrasi suatu negara   dilihat dari tingginya angka partisipasi warganya dalam Pemilu. Oleh karena itu,  hadirnya Zona Demokrasi ini  semoga mampu memberikan gambaran sederhana bagi para pengunjung khususnya para pelajar  yang sebagian  diantaranya merupakan para pemilih pemula , agar dapat berperan serta dalam proses demokrasi. " ujar Afi.
 Yang  tak kalah menarik, dalam salah satu bagian yang dihadirkan di dalam  Zona ini  adalah ditampilkannya semua potensi  wilayah yang ada di Indonesia khususnya Yogyakarta. Dengan demikian, pengunjung akan memperoleh gambaran secara lengkap  bahwa  Daerah Istimewa Yogyakarta  merupakan daerah  yang kaya dengan  keragaman , karena di Yogyakarta bermukim  warga masyarakat dengan latar belakang suku, agama dan budaya yang berbeda. Meski demikian, ditempat ini nyaris tak pernah ditemukan persoalan serius yang berhubungan dengan SARA  karena  tingkat toleransi antar elemen masyarakat di Yogyakarta sangat tinggi.    Kondisi tersebut menjadi salah satu pertimbangan dipilihnya Yogyakarta sebagai salah satu tempat edukasi  tentang Demokrasi dan Proses Pemilu. Apalagi berdasarkan catatan KPU DIY , selama Pemilu dilaksanakan, Tingkat Partisipasi Pemilih di Yogyakarta   rata-rata lebih dari 70 persen.  Meski belum melampui target nasional sebesar 74 persen, namun   tingkat partisipasi tersebut  dinilai sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya yang hanya berkisar 65 persen.  Oleh karena itu, pendirian  Zona Demokrasi dan Rumah Pemilu ini diharapkan mampu memberi peran dalam peningkatan pemahamam  publik mengenai  Demokrasi dan Pemilu,  khususnya di Indonesia serta di Pemilu di Dunia pada umumnya.  (*)  Penulis : Sulistyawan Ds
ADVERTISEMENT