Mengapa Internet Komersial Menggunakan Kabel Serat Optik, Bukan Satelit?

Sumber : Compare Fiber | Unsplash.com

Banyak di antara kita yang masih mengira bahwa internet yang kita gunakan menggunakan transmisi satelit. Padahal sejatinya, internet yang kita gunakan selama ini menggunakan kabel serat optik. Bahkan, sinyal di ponsel kita pun secara tidak langsung menggunakan kabel serat optik. Hal ini dikarenakan sinyal yang kita kirimkan menggunakan ponsel kita hanya sampai menara pemancar saja, setelah itu menara akan meneruskannya menggunakan kabel serat optik.

Kabel serat optik sendiri membawa informasi dalam bentuk cahaya. cara kerjanya adalah dengan membiaskan cahaya di dalam serat optik. Serat optik terdiri dari tiga bagian yaitu core, cladding, coating. Core berfungsi untuk menjadi media cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya, cladding berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya, sedangkan coating sebagai pelindung dari cladding dan core serat optik dan juga sebagai pengodean warna.

Lantas, mengapa penyedia jasa layanan internet lebih memilih menggunakan teknologi kabel yang terkesan "lawas" ketimbang langsung menggunakan satelit?. Berikut beberapa alasannya.

Lebih cepat

Penggunaan kabel serat optik jauh lebih cepat dari pada harus menggunakan satelit. Hal ini dikarenakan data dikirimkan melalui transmisi cahaya, dan cahaya memiliki kecepatan yang paling cepat dibanding apa pun. Delay yang dihasilkan dari penggunaan satelit sangat besar karena jarak satelit ke bumi sangat jauh. Jarak yang jauh ini menyebabkan delay yang sangat signifikan dalam penerimaan sinyal. Delay yang didapat jika kita menggunakan kabel serat optik jauh lebih kecil ketimbang menggunakan satelit.

Kecepatan yang bisa dicapai oleh kabel serat optik sendiri bisa mencapai kecepatan 10 giga bit per detik. Maka dari itu, penggunaan kabel serat optik lebih dipilih daripada menggunakan satelit.

Lebih murah

Biaya pembangunan infrastruktur kabel serat optik lebih murah ketimbang satelit. Biaya pembuatan satu satelit saja berkisar pada US$200 juta sampai US$300 juta atau sekitar Rp3 triliun sampai Rp4,5 triliun.

Dengan dana sebesar itu jumlah kapasitas yang dapat ditampung oleh satelit tidak sebesar bila menggunakan kabel serat optik. Dengan alasan ini, maka penggunaan kabel serat optik dianggap lebih efisien ketimbang satelit.

Lebih minim gangguan

Dengan penggunaan satelit maka kita akan menggunakan sinyal gelombang elektromagnetik. Dengan banyaknya user yang menggunakannya, maka akan memperbesar interferensi antar sinyal, atau sinyal yang saling mengganggu satu sama lain. Hal tersebut akan mengakibatkan sinyal yang diterima oleh perangkat user tidak utuh dan datanya menjadi hilang sebagian.

Sedangkan cahaya yang ada di dalam serat optik selalu terkurung di dalam serat, sehingga kemungkinan mendapat gangguan dari sinyal eksternal sangat minim. Dengan demikian, kabel serat optik memberikan keamanan data yang lebih tinggi.

Nah, itulah beberapa alasan mengapa kabel serat optik lebih dipilih untuk internet komersial dibanding menggunakan satelit. Tapi di samping kekurangan satelit, penggunaan satelit masih sangat dibutuhkan apalagi untuk menjangkau daerah-daerah yang belum terdapat infrastruktur kabel serat optik.

Beberapa daerah terpencil di Indonesia juga masih ada yang menggunakan satelit untuk menggunakan internet, seperti di beberapa wilayah pedalaman yang tidak dilewati kabel serat optik. Tetapi harga internet satelit menjadi sangat mahal, ini karena harga perangkatnya tidak murah, harga perangkatnya saja di atas Rp10 juta, belum lagi paket berlangganan bulanannya. Jadi, penggunaan internet satelit hanya direkomendasikan jika tempatnya benar-benar tidak tersentuh oleh infrastruktur jaringan kabel serat optik.