Konten dari Pengguna

Bahaya di Balik AZEC: Potensi Indonesia Jadi Target Sampah Karbon Global

Sultan Wahyu Fadhli
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Riau - Staff of the Ministry of Law and Human Rights (BEM UIR)
2 November 2024 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sultan Wahyu Fadhli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi. Sumber: Unsplash (by: Dikaseva)
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi. Sumber: Unsplash (by: Dikaseva)
ADVERTISEMENT
AZEC merupakan sebuah platform kerja sama yang bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih di kawasan Asia. di mana Indonesia menjadi co-initiator bersama jepang. Selain Indonesia dan Jepang, negara-negara lain yang tergabung dalam AZEC merupakan negara ASEAN dan Australia.
ADVERTISEMENT
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Azec 2023 yang melibatkan 11 negara, terdapat pernyataan bersama yang cenderung kontradiktif. Disatu sisi AZEC mendukung percepatan implementasi Perjanjian Paris. Tapi banyak solusi bermasalah yang justru menunda penurunan emisi karbon. AZEC dianggap sebagai upaya Jepang untuk membuang limbah karbon ke negara berkembang, termasuk Indonesia. Celios menilai 24 MoU dengan Jepang justru membuat transisi energi berjalan mundur.
Terdapat kekhawatiran bahwa program ini berpotensi menjadi mekanisme bagi Jepang untuk mengalihkan beban emisi karbonnya ke negara-negara berkembang, khususnya Indonesia. Hal ini menimbulkan pertanyaan kritis mengenai dampak jangka panjang terhadap keberlanjutan lingkungan dan pendanaan dalam transisi energi di Indonesia. Dalam prosesnya inisiatif ini tidak memberikan transparansi keterbukaan informasi, dan minim partisipasi publik. Ada juga keluhan soal potensi perpanjangan penggunaan energi fosil, perampasan lahan, deforestasi, sampai risiko jebakan utang.
ADVERTISEMENT
AZEC merekomendasikan menggunakan pembangkit listrik berbasis biomassa atau pelet kayu. Langkah ini hanya mendukung kepentingan bisnis perusahaan Jepang semata, bukan untuk transisi energi atau dekarbonisasi. Skema biomassa tergolong mahal, terutama untuk transportasi dari hutan tanaman energi hingga ke fasilitas pembangkit listrik.