Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kebijakan Kang Dedi: Kirim Anak ke Pelatihan Militer, Ini Dampak Baiknya
10 Mei 2025 16:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sulthan Syafiq Fayyaz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Sulthan Syafiq Fayyaz

Pendahuluan
Belakangan ini, kebijakan unik yang dilakukan Kang Dedi Mulyadi kembali menjadi sorotan publik. Salah satu yang menarik perhatian adalah keputusannya mengirim sejumlah anak-anak—terutama yang dinilai “nakal” atau berperilaku menyimpang—ke pelatihan militer. Meski sempat menimbulkan kontroversi, kebijakan ini dinilai memiliki dampak positif dalam membentuk karakter dan kedisiplinan anak-anak. Dalam konteks pendidikan karakter di Indonesia yang masih mencari bentuk ideal, langkah ini justru bisa jadi angin segar.
ADVERTISEMENT
Pelatihan Militer: Bukan untuk Perang, Tapi untuk Disiplin
Banyak orang mungkin langsung membayangkan senjata dan kekerasan saat mendengar istilah "pelatihan militer". Namun dalam konteks kebijakan Kang Dedi, pelatihan ini lebih bersifat edukatif dan pembinaan mental. Anak-anak ditempatkan di lingkungan yang disiplin, terstruktur, dan penuh nilai-nilai kebangsaan.
Mereka diajarkan untuk bangun pagi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menghargai waktu, serta belajar bekerja sama dalam kelompok. Tujuannya bukan menjadikan mereka tentara, tetapi menjadikan mereka pribadi yang tangguh, bertanggung jawab, dan peduli pada sesama.
Dampak Positif yang Terlihat Nyata
Membentuk Disiplin dan Tanggung Jawab
Anak-anak yang sebelumnya sulit diatur mulai menunjukkan perubahan. Mereka belajar bertanggung jawab atas tugas-tugas sederhana seperti merapikan tempat tidur, menjaga kebersihan, hingga menyelesaikan tugas kelompok.
ADVERTISEMENT
Mengurangi Potensi Perilaku Menyimpang
Pelatihan ini juga bertindak sebagai intervensi dini bagi anak-anak yang berada di jalur yang salah. Dalam banyak kasus, mereka justru merasa dihargai karena diberi kesempatan untuk berubah.
Menanamkan Jiwa Nasionalisme dan Cinta Tanah Air
Salah satu muatan penting dalam pelatihan militer adalah semangat bela negara. Anak-anak diajak untuk memahami pentingnya hidup rukun, gotong royong, dan mencintai negeri sendiri. Ini menjadi bekal penting dalam menghadapi tantangan globalisasi dan krisis identitas bangsa.
Membangun Kemandirian dan Ketangguhan Mental
Banyak anak yang tumbuh dalam lingkungan serba instan. Dengan pelatihan ini, mereka belajar menghadapi tantangan, merasa tidak nyaman, dan tetap bertahan. Mental mereka dibentuk untuk lebih siap menghadapi realitas kehidupan.
Catatan Penting: Pendampingan yang Tepat Adalah Kunci
Tentu saja, pelatihan militer kepada anak-anak tetap perlu didampingi dengan pendekatan yang tepat. Harus ada pendamping profesional, seperti guru, konselor, atau psikolog anak. Tujuannya agar proses pembentukan karakter berjalan tanpa menimbulkan trauma atau kekerasan fisik dan mental.
ADVERTISEMENT
Metode ini juga tidak cocok diterapkan secara masif atau sembarangan. Seleksi dan pendekatan personal tetap penting agar setiap anak mendapatkan pembinaan yang sesuai kebutuhan dan latar belakangnya.
Penutup
Kebijakan Kang Dedi Mulyadi dalam mengirim anak-anak ke pelatihan militer bukan hanya soal "menghukum" anak-anak nakal, tapi menjadi bentuk nyata dari pendidikan karakter yang sering kita dengar namun jarang kita praktikkan secara tegas. Di tengah krisis moral dan rendahnya kedisiplinan generasi muda, kebijakan ini layak dipertimbangkan lebih luas—tentu dengan pengawasan dan pendekatan yang bijaksana.
Mungkin inilah saatnya kita melihat pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga soal pembentukan watak yang kuat dan berakar pada nilai-nilai luhur bangsa.