Konten dari Pengguna

Tantangan dan Peluang Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

Sulthan Farrel Aditya Rahman
Saya adalah mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Sistem Informasi
9 Oktober 2024 11:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sulthan Farrel Aditya Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Desain oleh Sulthan Farrel Aditya Rahman. Elemen dari canva karya Jenjon Lopez, Azza - Studios, Trans Atlatic Creations, Titima.
zoom-in-whitePerbesar
Desain oleh Sulthan Farrel Aditya Rahman. Elemen dari canva karya Jenjon Lopez, Azza - Studios, Trans Atlatic Creations, Titima.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di zaman sekarang, sistem informasi sudah menjadi bagian penting dari hampir segala aspek kehidupan, termasuk di perguruan tinggi keagamaan Islam. Tapi, ngelihat gimana teknologi ini berperan di perguruan tinggi keagamaan Islam, ada beberapa tantangan yang mesti dihadapi sekaligus peluang yang bisa dimanfaatkan.
ADVERTISEMENT
Salah satu tantangan utama adalah infrastruktur yang masih kurang memadai. Banyak perguruan tinggi keagamaan Islam yang masih berjuang dengan fasilitas yang terbatas, seperti jaringan internet yang lemot atau bahkan tidak stabil ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengakses platform digital seperti mengunggah atau mengunduh tugas, dan berpartisispasi dalam forum diskusi. Bayangin aja, kalau jaringan internet di kampus sering putus-putus, mahasiswa dan dosen pasti bakal kesulitan saat melakukan aktivitas seperti menonton video materi di proyektor atau pembelajaran e-learning lainnya.
Selain masalah infrastruktur, kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang terampil dalam Sistem informasi juga jadi kendala besar. Masih ada saja dosen dan staff yang belum punya kemampuan teknis yang memadai untuk mengelola sistem informasi yang kompleks. Akibatnya, mereka sering kesulitan dalam menggunakan atau memanfaatkan teknologi terbaru yang sebenarnya bisa mempermudah proses administrasi dan pembelajaran. Hal ini juga bisa bikin pengelolaan data dan informasi menjadi kurang efisien.
ADVERTISEMENT
Ada juga masalah resistensi terhadap perubahan. Beberapa pihak di perguruan tinggi keagamaan Islam mungkin masih merasa nyaman dengan cara lama dan enggan untuk beralih ke sistem digital. Kecenderungan ini bisa menghambat adopsi teknologi baru yang sebenarnya penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan administrasi. Selain itu, kurangnya pemahaman tentang manfaat teknologi seringkali menjadi alasan mengapa perubahan tidak berjalan mulus.
Di balik tantangan-tantangan tersebut, sebenenarnya ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah peningkatan kualitas pembelajaran. Dengan Sistem informasi yang tepat, perguruan tinggi keagamaan Islam bisa memanfaatkan e-learning dan platform pembelajaran daring untuk memberikan materi yang lebih variatif dan interaktif. Contohnya google clashroom yang dapat dimanfaatkan untuk pengumpulan tugas, ini memudahkan dosen untuk mengecek siapa saja yang sudah mengumpulkan juga memudahkan mahasiswanya karena bisa mengumpulkan tugas tanpa perlu bertemu dosen, lalu disaat dosen sedang di luar kota mahasiswa masih bisa belajar melalui media zoom untuk pembelajaran jarak jauh dan aplikasi lainnya yang dapat memudahkan Mahasiswa untuk mengakses materi kuliah kapan saja dan di mana saja, yang pastinya bikin proses belajar jadi lebih fleksibel dan efektif.
ADVERTISEMENT
Teknologi informasi juga bisa meningkatkan efisiensi dalam administrasi. Misalnya, sistem manajemen informasi akademik dapat membantu dalam proses pendaftaran mahasiswa, pembayaran UKT, mengatur jadwal KBM, dan pengelolaan nilai secara otomatis. Ini ngga cuma bikin pekerjaan staff administrasi jadi lebih ringan, tapi juga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan data. Selain itu, dengan sistem yang terintegrasi, komunikasi antara mahasiswa, dosen, dan staff bisa jadi lebih lancar.
Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang ini, perguruan tinggi keagamaan Islam perlu mengambil beberapa langkah strategis. Pertama, perlu ada investasi dalam infrastruktur teknologi yang memadai. Jaringan internet yang stabil dan perangkat keras yang baik adalah fondasi penting untuk mendukung penggunaan teknologi informasi.
Kedua, penting banget untuk meningkatkan keterampilan SDM melalui pelatihan dan pendidikan teknologi. Dengan keterampilan yang lebih baik, dosen dan staff bisa lebih siap menghadapi teknologi baru dan memanfaatkannya dengan optimal.
ADVERTISEMENT
Ketiga, perguruan tinggi perlu mengelola perubahan dengan baik. Ini berarti memberikan pemahaman tentang manfaat teknologi dan bagaimana hal itu bisa mempermudah pekerjaan dan meningkatkan kualitas pendidikan. Dukungan dari pimpinan perguruan tinggi juga sangat penting untuk mendorong adopsi teknologi.
Tantangan dan peluang teknologi informasi di perguruan tinggi keagamaan Islam memang banyak dan kompleks. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan pemahaman yang mendalam, perguruan tinggi keagamaan Islam bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan administrasi. Investasi dalam infrastruktur, pelatihan SDM, dan manajemen perubahan adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan meraih peluang yang ada. Jadi, meski ada banyak rintangan, masa depan teknologi informasi di perguruan tinggi keagamaan Islam tetap cerah dan penuh potensi.
ADVERTISEMENT