Konten dari Pengguna

Financial Plan untuk Keluarga yang Suka Traveling

sulung siti hanum
Seorang travel enthusiast yang senang menulis. IG @sansadhia
26 Juli 2019 1:23 WIB
clock
Diperbarui 23 April 2021 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari sulung siti hanum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Enak ya, kamu bisa jalan-jalan terus."
Banyak ya yang komentar begitu sejak aku memutuskan menjadi freelance dan travel blogger. Aktivitas traveling-ku meningkat. Aku lebih impulsif menerima ajakan teman untuk jalan-jalan. Iya. Orang-orang nggak tahu bahwa ada kerja keras memeras otak sampai kering demi bisa jalan-jalan itu. Sejak memutuskan kerja freelance, keuangan sempat ketar-ketir sih (sampai sekarang mungkin). Dulu, sebelum menikah, aku sempat lanjut S2, tapi tetap nggak mau ketinggalan jalan-jalan. Gara-gara itu, kuliah S2-ku baru tuntas 3 tahun. Tiga tahun penuh roller coaster yang membuatku memaknai kembali potensi dan minat yang kumiliki. Lalu, aku juga harus berhadapan dengan bayar uang kuliah, menyisihkan uang untuk persiapan nikah waktu itu, menyiapkan tabungan untuk beli rumah dengan suami, dan tetap bisa menabung buat tiket traveling juga. Banyak mau, ya.
Moms Mingle Sun Life X Kumparan #LiveHealthierLives
zoom-in-whitePerbesar
Moms Mingle Sun Life X Kumparan #LiveHealthierLives
Begitu aku menikah, pengeluaran otomatis bertambah. Ada slot-slot khusus yang disiapkan. Sempat berantakan juga awalnya karena aku dan suami sama-sama suka traveling. Kami harus membuat daftar prioritas keuangan, mumpung belum punya anak, ya kan. Kami berpikir, gimana caranya agar bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga sambil tetap menyisihkan uang untuk traveling demi menjaga kewarasan. Semua itu bisa dilalui asal pengelolaan keuangan kita cukup baik. Apalagi aku anak Minang yang memang harus paham tentang pengelolaan keuangan karena urusan sako-pusako, kan, dipegang sama perempuan. Duh, aku nggak pantas ngomongin soal keuangan karena keuanganku aja masih kacau balau, ya.
ADVERTISEMENT
Beruntung sekali, aku datang ke event Moms Mingle yang diadakan oleh Kumparan Mom dan SunLife Financial. Temanya menarik, deh, yaitu tentang Mom as the Guardian of the Family. Tema ini pas banget buatku yang sedang belajar manajemen keuangan dalam keluarga. Ada materi khusus dari financial planner, Mom Annisa Sagita, yang lengkap sekali memberikan tips dan trik mengatur uang belanja. Duh, mendengar penjelasan dari Mom Annisa Sagita ini bikin aku tertohok. Dalam keluarga, memang sebaiknya kita melalukan financial check up. Jadi nggak kesehatan jasmani aja yang harus check up. Finansial juga wajib. Dari sanalah kita tahu seberapa aset yang kita miliki dan seberapa besar pengeluaran dan utang yang kita punya. Wah, bagus sekali kalau satu keluarga itu nggak punya utang. Ini nih, yang sangat aku hindari, sedapat mungkin nggak pakai utang-utangan, terutama buat orang-orang yang dimanja dengan kartu kredit.
ADVERTISEMENT
financial plan
Mom Annisa sedang menjelaskan trik financial plan dalam keluarga
Sebenarnya yang namanya utang itu ada dua jenis. Pertama, utang produktif, jenis utang yang asetnya meningkat terus, seperti kredit rumah atau tanah. Kedua, utang konsumtif untuk jenis utang yang punya nilai barang yang menurun seiring waktu. Jadi, kalau mau utang, yang produktif ya. Jangan sampai kita terlilit sesuatu yang konsumtif dan justru merusak cashflow bulanan.
Aku harus kerja keras untuk mengatur kembali keuanganku yang amburadul ini. Iya, aku merasa amburadul setelah mendengar materi dari Mom Annisa, lalu sharing Mom Kania dan Kelly Tandiono tentang enterpreneurship serta manajemen diri. Inspiratif sekali tema Moms Mingle hari itu. Ketika Kelly mengejar passionnya di bidang modelling dan olahraga, aku jadi semangat untuk berkarya terus. Mengelola keuangan akan berbanding lurus dengan kesehatan. Itu juga tentu akan berbanding lurus juga dengan hobi traveling-ku dan suami. Keuangan untuk traveling harus dapat perhatian khusus dalam catatan finansial kami. Jadi mau tidak mau, kerja keras menjadi kunci untuk semuanya. Setelah itu siapkan tabungan masa depan dan pikirkan jenis investasi yang bisa dikembangkan.
Gimana caranya agar perempuan tetap menjadi matahari bagi keluarganya?
Sharing seru dengan orang-orang inspiratif.
Mengelola keuangan itu susah-susah-gampang ternyata. Saatnya sekarang aku harus melek dengan penghitungan pengeluaran, khususnya traveling. Karena sudah berkeluarga, tentu aku harus memikirkan tabungan masa depan dan investasi. Bukan apa-apa nih, biaya sekolah anak saja makin tinggi, harga tiket melambung, harga BBM mahal banget. Sementara pendapatan kita nggak bisa ngejar harga-harga yang makin besar itu. Apalagi, kata Mom Annisa lagi, masyarakat Indonesia saat ini masih terjebak dengan generasi sandwich. Maksudnya, generasi yang diharapkan bisa menopang masa tua orang tua sekaligus harus membiayai pendidikan anak. Hmm. Benar juga ya. Sudah saatnya kita menumbuhkan generasi baru, yang punya literasi keuangan yang baik, sehingga nggak terjebak lagi dengan istilah generasi sandwich itu. Khususnya perempuan yang biasa jadi "menteri keuangan" dalam keluarga. Kalau perencanaan keuangan sudah baik, kita tinggal mengamalkan #LiveHealthierLives #MomsMingle.
ADVERTISEMENT