Duo Riantiarno yang Selalu di Hati
Konten dari Pengguna
21 November 2017 11:24 WIB
Tulisan dari Sulung Landung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mereka berdua Nano Riantiarno dan Ratna Riantiarno pendiri Teater Koma adalah Guru Kehidupan gw. Belajar totalitas, bekerja dengan hati sekaligus memakai intuisi, tidak boleh mengeluh dan cengeng serta prinsip tidak ada kerja keras yang tersia siakan dari mereka berdua. Mereka berdua bahu membahu, jatuh bangun membangun Teater Koma yang sampai sekarang masih setia menjumpai penggemarnya setiap tahun.
ADVERTISEMENT
Dari jaman gw kuliah sudah menonton pementasan Teater Koma, jaman kuliah dulu gw harus rajin menabung untuk bisa menonton Teater Koma. Beberapa kali ganti bis untuk bisa sampe Gedung Kesenian Jakarta atau Taman Ismail Marzuki (TIM) menonton pentas mereka . Terkadang gw merelakan tidak makan malam hanya untuk ngirit agar ada ongkos balik setelah menonton.
Karena sering menonton, gw mulai mengenal Mas Nano dan Mbak Ratna dan teman-teman dari Teater Koma. Sosok mereka yang grounding, humble, ada apanya dan suka berbagi memikat gw untuk lebih dekat mengenal mereka. Gw belajar totalitas loyalitas berkesenian dari mereka. Pembelajaran yang gw dapatkan menjadi modal gw untuk berkarir sebagai Manajer Artis.
Sampai sekarangpun gw selalu sempatkan diri menonton pementasan Teater Koma setiap kali mereka tampil. Ikatan batin gw dengan mereka kuat dan selalu erat. Biasanya sebelum pementasan dimulai gw selalu ke backstage bertemu Mas Nano dan Mbak Ratna serta teman teman lainnya sekedar menyapa dan bertukar kabar. Gw selalu menikmati “hiruk pikuk” di belakang panggung sebelum pementasan di mulai.
ADVERTISEMENT
Bertemu Mas Nano dan Mbak Ratna di produksi Teater Koma ke 150 “Sie Jin Kwie“ Melawan Siluman hari Sabtu lalu (18/11/17) dan sangat senang mereka berdua masih bugar, penuh semangat yang menggebu dan masih terus berkarya. Duo Riantiarno yang selalu di hati.