Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Deliberate Practice: Strategi Budaya Belajar Efektif untuk Pelajar Indonesia
17 Februari 2023 18:26 WIB
Tulisan dari Moh Suma Firman Romadhoni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pascapandemi Covid-19 telah mengubah segala sistem kehidupan di dunia termasuk dalam aspek pendidikan. Dunia secara global kini tengah memasuki fase revolusi industri 4.0 dan Internet of Things. Era ini datang dan menuntut generasi muda untuk berpikir kreatif, inovatif, dan solutif dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal perubahan kultur pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah memunculkan terobosan baru dalam kultur pendidikan di Indonesia melalui program Merdeka Belajar. Program Merdeka Belajar ini adalah bentuk kemajuan Indonesia dalam meningkatkan level pendidikannya sesuai kultur internasional. Bukan hanya secara sistem dan regulasi, perubahan secara fundamental dalam tradisi belajar harus mulai dibiasakan kepada kultur yang progresif. Indonesia harus bergerak menyongsong revolusi industri 4.0 dan bersiap menghadapi Bonus Demografi, apalagi berdasar data siaran pers Bappenas (2017), Indonesia akan mendapat masa bonus demografi pada tahun 2030 mendatang, yakni penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total proyeksi penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.
Dari data tersebut disimpulkan bahwa aspek peningkatan mutu pendidikan patutnya menjadi master of priority, supaya terciptanya generasi muda yang unggul dan kompetitif melalui ranah pendidikan, dan mampu bersaing di kancah internasional di setiap bidang khususnya dalam aspek pendidikan. Salah satunya dengan mengubah budaya belajar secara nasional.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, generasi muda memerlukan metode belajar yang tepat dan solutif guna meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, metode ini bernama Deliberate Practice. Deliberate Practice adalah istilah yang digunakan oleh Professor Anders Erricson seorang pakar bidang pengembangan sumber daya manusia dan penulis buku Secrets From The New Secret of Expertise. Deliberate Practice adalah tipe latihan atau belajar fokus, konsisten, berorientasi target untuk meningkatkan kemahiran. Deliberate practice adalah proses belajar yang efektif. Proses latihan ini menekankan pada pentingnya tujuan yang spesifik dan evaluasi dari untuk menentukan metode latihan yang baik untuk dilakukan. Deliberate practice adalah wujud dari pernyataan “kerja cerdas”, bukan semata-mata kerja keras, yang hanya menitikberatkan kepada kuantitas latihan.
Memang Deliberate Practice ini akan memakan waktu dan memaksa kita keluar dari zona nyaman dan mendorong kita melampaui batas dari kemahiran yang kita miliki sekarang. Metode ini mengharuskan generasi muda untuk belajar dengan cara yang spesifik dan berkelanjutan pada sesuatu yang ingin dia menjadi ahli di dalamnya. Deliberate Practice selalu mengikuti pola yang sama: pecahkan keseluruhan proses menjadi beberapa bagian, identifikasi kelemahan, mengetes strategi baru untuk setiap bagian, dan menggabungkan setiap pembelajaran menjadi satu proses secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Deliberate Practice tidak sama seperti practice yang lain, perbedaan ada pada elemen yang melekat pada masing-masing keduanya. Berikut elemen fundamental deliberate practice.
1. Tentukan Tujuan yang Jelas dan Tingkatkan Performa
Skill apa yang ingin dikuasai, sejauh mana kita ingin menguasainya, apa yang akan kita lakukan untuk mengaplikasikan skill, semuanya itu sudah harus dipikirkan sebelum mulai berlatih intensif untuk mempelajarinya. Tujuan yang jelas membantu merumuskan cara berlatih terbaik, sekaligus menjadi pembakar semangat selama proses latihan sehingga membuat terus dapat memberikan yang terbaik dalam setiap prosesnya.
2. Fokus Terhadap Hal yang Ingin Dilatih
Seringkali, seiring berjalannya waktu, kita justru mulai kehilangan fokus akan tujuan awal dan tidak lagi melakukan evaluasi untuk mengembalikan tujuan awal tersebut. Hal ini karena otak manusia memiliki tendensi untuk mengubah tindakan yang berulang-ulang menjadi sebuah kebiasaan. Fokus menjadi hal utama, generasi muda sekarang harus berpikir apa yang dibutuhkan Indonesia dan mulai melakukan pengembangan atas hal yang belum dikuasi sehingga ke depannya menjadi bisa dan mahir di dalamnya.
ADVERTISEMENT
3. Harus Ada Umpan Balik
Umpan balik adalah hal yang sangat penting dalam deliberate practice untuk menjaga fokus terhadap hal yang ingin kita latih. Tanpa menyimpan catatan dari performa kita, sangat mungkin untuk gagal melihat perkembangan atau penurunan performa kita.
Pertama, dengan mengukur performa. Berapa jumlah halaman buku yang sudah dibaca, berapa kata yang sudah ditulis dalam esai, berapa banyak soal yang sudah dikerjakan, semuanya itu adalah hasil pengukuran yang dapat dijadikan acuan sebagai umpan balik. Hasil pengukuran seperti ini objektif dan jelas, kita dapat membedakan apakah kita menjadi lebih baik atau lebih buruk daripada sebelumnya.
Kedua, melakukan pembinaan. Metode deliberate practice acap kali dilekatkan dengan adanya pendampingan pelatih profesional. Terkadang sulit untuk dapat berlatih dan mengukur progress dalam waktu yang sama. Kehadiran pelatih ini membantu kita untuk melihat kemampuan kita secara lebih objektif, memberikan umpan balik sesegera mungkin, serta dapat merekomendasikan metode-metode latihan yang efektif dan layak kita coba. Pelatih juga bertujuan untuk mengingatkan kita akan tujuan kita sembari kita menjalani proses latihan. Pelatih bisa dikatakan guru jika dalam sekolah.
ADVERTISEMENT
4. Deliberate Practice Bukanlah Metode yang Menyenangkan
Generasi muda harus berupaya maksimal untuk bisa ikut andil di era ini. Generasi muda di era ini baiknya senang mencoba hal baru yang positif sebagai upaya inovasi agar Indonesia mempunyai kader generasi muda yang unggul dan mampu memberi solusi untuk sistem budaya belajar baru yang efektif dan efisien. Deliberate practice bukan metode yang menyenangkan dan bukan pula hal yang membosankan, deliberate practice adalah metode belajar yang dilakukan secara terus menerus dan perlahan dalam memahami suatu bidang yang dilatih, agar dapat memahami materi secara optimal. Erricson dalam artikelnya mengatakan butuh total waktu latihan 10.000 jam agar menjadi expert di bidang yang diinginkan.
5. Take Your Time
Deliberate practice adalah serangkaian proses yang tidak mudah dan tidak sebentar. Hasilnya mungkin tidak akan terlihat dalam waktu dekat. Kita perlu membagi waktu secara terstruktur dalam penerapan metode deliberate practice. Oleh karena itu, kita harus mempercayai proses yang kita lalui dengan sabar dan konsisten. Dengan itu, kita dapat benar-benar menuai hasil sesuai dengan yang diharapkan
ADVERTISEMENT
Sudah saatnya generasi muda ikut andil dalam pemulihan mutu pendidikan yang didukung oleh hadirnya era revolusi industri 4.0, dengan mulai membenahi diri masing-masing dan tidak lagi menjadi penonton atas berhasilnya negara tetangga, generasi muda adalah penentu sukses atau tidaknya negara ini. Generasi muda diharapkan bisa menjadi agent of change dengan menggunakan metode deliberate practice guna membuat program inovatif dan solutif. Implementasi metode belajar deliberate practice pada intinya harus ada peran aktif generasi muda untuk menjadi faktor penentu masa depan Indonesia.
Deliberate practice sebagai salah satu cara yang dapat ditempuh generasi muda sebagai budaya belajar secara cerdas dan tepat sasaran, dengan tugas-tugas yang cukup jelas dan bisa dilakukan setiap generasi muda. Konsep belajar dengan deliberate practice ini harus dikampanyekan dan di budayakan kepada seluruh generasi muda serta mengaspirasikan kepada pemerintah, supaya deliberate practice bisa diterapkan dan sebagai kurikulum budaya pendidikan secara nasional. Diharapkan generasi muda dapat memahami pentingnya melakukan aksi positif sebagai upaya mewujdukan Indonesia sebagai negara maju di masa depan dengan pemanfaatan dan pengembangan teknologi secara bijak.
ADVERTISEMENT
Live Update
Donald Trump berhasil melampaui ambang batas 270 suara elektoral untuk mendapat kursi presiden. Kemenangan Trump ditentukan lewat kemenangan di Wisconsin dan Pennsylvania. Jumlah suara elektoral Trump 277. Pesaingnya Kamala Harris mendapat 226.
Updated 6 November 2024, 18:42 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini