Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Politisi Golkar, John Kenedy Azis, Penanganan LGBT Harus Libatkan Semua Elemen Masyarakat
25 Januari 2018 7:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari sumatera zine tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Politisi Golkar, John Kenedy Azis, Penanganan LGBT Harus Libatkan Semua Elemen Masyarakat](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1516839149/JKA-22-497x300-1_vsyb3l.jpg)
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VIII DPR, John Kenedy Azis menyatakan penanganan Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) di setiap daerah perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait.
ADVERTISEMENT
“Penanganan LGBT tidak bisa dilakukan satu pihak saja, melainkan harus secara bersama baik itu cerdik pandai, alim ulama, tokoh adat, pemerintah dan sebagainya,” kata John di Pariaman
Apalagi jika hal tersebut terjadi di Sumatera Barat yang memegang teguh Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah sehingga perlu dicarikan solusi konkret secepatnya.
“LGBT memberikan citra buruk bagi daerah dan dikhawatirkan berdampak negatif pada generasi muda,” ujar dia seperti dilansir Antara.
Ia menegaskan upaya awal yang perlu dilakukan ialah menelusuri penyebab utama penyakit masyarakat yang dilarang oleh Agama Islam dan Undang-Undang berlaku.
Pihaknya menyatakan juga mendukung penuh upaya pemerintah provinsi Sumatera Barat yang sedang menyusun Peraturan Daerah (Perda) tentang LGBT.
Menurutnya dengan melahirkan aturan seperti Perda dapat memperkecil ruang gerak pelaku atau pengidap penyakit LGBT tersebut.
ADVERTISEMENT
“Jika sudah ada aturan tegas serta upaya pemangku kepentingan yang optimal dalam penanganan, tentu diharapkan kasus LGBT dapat diminimalkan atau tidak ada lagi ke depannya,” ujarnya.
Sebelumnya pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengumpulkan perwakilan kabupaten dan kota di daerah itu untuk membahas perilaku LGBT yang dinilai bertentangan dengan adat budaya serta agama hingga meresahkan masyarakat.
“Kita juga mengundang Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar dan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) agar bisa mendapatkan berbagai sudut pandang mengenai LGBT ini,” kata Asisten II Sekretariat Provinsi Sumbar, Syafruddin.
Menurutnya dalam pertemuan itu disepakati bahwa perilaku LGBT adalah penyakit yang perlu segera diatasi dan tidak boleh sampai menyebar luas karena akibatnya sangat fatal, salah satunya terkena penyakit HIV/AIDS.
ADVERTISEMENT
Apalagi menurut Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Merry Yuliesday penderita AIDS di daerah itu paling tinggi terjadi pada usia produktif sekitar 20 tahunan.
Jika merujuk pada rumusan bahwa penderita AIDS itu 85 persen dimulai karena HIV pada 10 tahun sebelumnya, maka umur yang paling rentan dalam penyebaran penyakit itu adalah pada usia SMP.
Pada usia itu peran orang tua masih sangat besar untuk menjaga sikap dan mental anaknya. [merahputih]