46.236 Babi di Sumut Mati Akibat Virus Hog Cholera dan Flu Babi Afrika

Konten Media Partner
10 Februari 2020 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangkai babi yang mengambang di Sungai Berderah, Medan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bangkai babi yang mengambang di Sungai Berderah, Medan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
MEDAN | Hingga kini tercatat sudah 46.236 ekor babi mati sejak merebaknya Virus Hog cholera dan African Swine Fever (ASF) di Sumatera Utara sejak September 2019.
ADVERTISEMENT
Bio security tetap dilakukan karena belum ada di mana pun vaksin untuk membasmi virus tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, Azhar Harahap mengatakan, saat ini kematian babi masih terjadi di beberapa kabupaten, seperti Batubara maupun Karo. Namun, angkanya sudah tidak seperti pada akhir tahun lalu.
"Iya masih ada kematian di situ. Tapi tidak seperti dulu lagi," katanya, Senin (10/2).
Ia mengatakan, langkah yang masih bisa dilakukan untuk mengantisipasi menyebarnya Virus Hog Cholera dan ASF adalah dengan bio security.
Langkah-langkah yang dilakukan, yakni membatasi lalu lintas ternak, tidak saling berkunjung khususnya di kandang yang terjadi kematian akibat Hog Cholera dan ASF. Serta, tidak membuang bangkai ke sungai maupun ke hutan, serta menjaga sanitasi kandang dan ternak. 
ADVERTISEMENT
"Iya langkah bio security itu harus dilakukan agar tidak meluas penularanya," ujarnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Muhaimin, juga mengatakan bahwa vaksin yang sudah ada sampai saat ini adalah untuk menangani Virus Hog Cholera. Sementara untuk virus ASF, masih belum ada. Sehingga salah satu caranya adalah adalah dengan bio security.
"Itu cara yang bisa dilakukan. Karena belum ada vaksin untuk ASF. Kalau Hog Cholera ada. Jadi ya dengan bio security itu," jelasnya.
18 kabupaten yang tercatat terjadi kematian akibat Virus Hog Cholera dan ASF, yaitu Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, Batubara, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Karo, Pakpak Bharat, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan,  Samosir, Toba Samosir, dan Dairi. | SUMUTNEWS
ADVERTISEMENT
Ilustrasi babi di peternakan. Foto: AFP/Ina Fassbender