Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Bulog Sumut Kesulitan Memasarkan Beras Sachet
26 Oktober 2018 19:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
MEDAN, SumutNews.com | Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre I Sumatera Utara, mengaku mengalami kesulitan untuk memasarkan produk beras premium ukuran 200 gram dengan harga Rp 2.500 per sachet.
ADVERTISEMENT
Sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2018, sekitar 50 ribuan sachet yang didistribusikan ke warung-warung yang ada di Kota dan Desa di Sumatera Utara.
"Saat ini produksi kita hanya sekitar 62.500 sachet. Jumlah itu jika dikonversi menjadi ton hanya sekitar 12,5 ton. Angka itu kecil jika dibandingkan dengan konsumsi masyarakat yang mencapai puluhan ribu ton per bulannya," kata Kepala Bulog Divre Sumut, Benhur Ngkaimi, Jumat (26/10/2018).
Benhur menjelaskan, ada tiga hal yang dilakukan dalam memasarkan beras sachet ini. Pertama menepis isu kelangkaan beras di masyarakat. Dengan adanya beras sachet, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan beras di warung-warung kecil.
Kedua mencegah terjadinya penimbunan beras, karena beras sachet, penimbunan beras menjadi sangat tidak efisien.
ADVERTISEMENT
"Ketiga adalah bagaimana kita memastikan masyarakat mendapatkan pilihan beras yang berkualitas dengan harga relative lebih murah karena jumlah perkemasan yang lebih kecil," ujarnya.
Dari beberapa daerah yang ada di Sumut, Kota Medan memiliki peminat paling tinggi untuk beras sachet. "Sebanyak 40 persen dari total 50 ribu sachet dipasarkan di Medan. Selebihnya daerah-daerah yang ada di Sumut," pungkasnya.